Istri Bupati Katingan: Terlalu Banyak Orang yang Menangis di Belakangku
"Walau bagaimanapun ini adalah cobaan untuk keluarga kami agar kami bisa lebih kuat dalam menghadapi cobaan yang diberikan oleh Tuhan," kata Endang.
Editor: Robertus Rimawan
TRIBUNNEWS.COM - Istri Bupati Katingan Ahmad Yantenglie, Endang Susilawatie, bersyukur karena kasus perzinaan yang melibatkan suaminya dan seorang istri polisi berakhir damai.
Wakil Ketua I DPRD Katingan itu mengatakan bahwa peristiwa ini dapat menjadi pelajaran.
Ia berharap ada jalan keluar terbaik untuk suaminya dan kejadian ini tidak terulang lagi.
"Walau bagaimanapun ini adalah cobaan untuk keluarga kami agar kami bisa lebih kuat dalam menghadapi cobaan yang diberikan oleh Tuhan," kata Endang kepada Tribun Pontianak (Tribunnews Network), Kamis (19/1/2017).
Ia mengakui bahwa kasus yang menimpa suaminya itu sempat memengaruhi aktivitasnya sebagai istri bupati.
Ia berusaha untuk menyikapinya dengan lebih dewasa dan meminta petunjuk Yang Maha Kuasa.
"Jika aku tidak kuat, terlalu banyak orang yang menangis di belakangku," ujarnya.
Baca: Bupati Katingan Bebas, Netizen Bilang Kasihan dan Sebut Suami Farida Tak Berdaya
Endang mengatakan bahwa jabatan yang diemban oleh suaminya adalah sebuah amanah.
Karena itu, amanah tersebut harus dijalankan dengan baik.
"Supaya tahu saja, saya adalah orang yang pertama yang akan meminta suami mundur jika dalam memimpin Katingan tidak bisa menjaga amanah dari masyarakat," kata Endang.
Kasus perzinaan Yantenglie dengan seorang pegawai negeri sipil, istri seorang polisi, berakhir damai setelah pelapor mencabut laporannya.
Yantenglie dan seorang wanita bernama Farida Yeni tepergok oleh Aiptu SH, suami Farida, saat mereka tengah berduaan tanpa busana dalam sebuah kamar rumah kontrakan beberapa waktu lalu.
Karena SH sudah mencabut laporan, Polda Kalimantan Tengah yang menangani kasus ini menghentikan kewajiban lapor bagi Yantenglie dan Farida selaku tersangka. (*)