Korea Selatan Gelontorkan 60 Juta Dolar AS Bangun Pabrik Tapioka di Bangka Belitung
Korea Bio Fuel Indonesia (KBFI) dan Sungwon Internatioanal Co.Ltd menyiapkan dana 60 juta dolar AS untuk pembangunan pabrik tapioka di Bangka Belitung
Penulis: Deddy Marjaya
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Bangka Pos, Deddy Marjaya
TRIBUNNNEWS.COM, BANGKA - Hidayat Arsani terus meyakinkan sejumlah investor asal Korea Selatan untuk menanamkan modalnya di Bangka Belitung.
Belum lama ini investor Korea Selatan melalui Korea Bio Fuel Indonesia (KBFI) dan Sungwon Internatioanal Co.Ltd menyiapkan dana segar 60 juta dolar Amerika Serikat untuk mengembangkan pabrik tapioka dan bioetanol di Bangka Belitung.
Sebagai tahap awal dana yang digelontorkan sebanyak 5 juta dolar AS untuk membangun 25 pabrik tapioka yang tersebar di Bangka Belitung.
Demikian disampaikan dua investor Augustine S Yang dan Doyoung Seung saat ditemui usai membicarakan kesepakatan dengan Hidayat di kediamannya.
"5 juta dolar AS merupakan tahap awal dari dana yang kita siapkan sebanyak 60 juta dolar AS," kata Doyoung Seung lewat penerjemahnya, Jumat (20/1/2017).
Pihak investor akan membantu para petani untuk mengembangkan dan menanam ubi kasessa sebagai bahan baku tepung tapioka, sekaligus memproduksi bioetanol.
Petani akan dibantu mulai dari penanaman bibit, pupuk hingga panen dan menampung hasil panennya. Petani cukup menyediakan lahannya.
"Sudah komitmen kami dengan Pak Hidayat Arsani untuk membantu masyarakat di Bangka Belitung agar bisa meningkatkan perekonomian," tambah Augustine.
Dikatakan Augustine, pihaknya akan menarik investor Korea Selatan agar ikut berinvestasi di berbagai bidang di Kepulauan Bangka Belitung, karena banyak investasi potensiap yang bisa dikembangkan.
"Pasti nanti kita juga mengajak kawan-kawan lain saat ini memang kita fokus ke pabrik tapioka dan bioetanol tapi bidang lain pasti akan kita lirik juga," Augustine menegaskan.
Hidayat mengatakan dirinya tidak main-main bermimpi memajukan kesejahteraan masyarakat Bangka Belitung, terlepas dirinya kelak terpilih atau tidak sebagai gubernur Bangka Belitung.
Ketua DPD I Golkar Bangka Belitung itu berencana membangun 250 pabrik tapioka. Saat ini sudah dibangun 25 pabrik besar.
Di samping produksi tepung tapioka, produksi bioetanol di Bangka Belitung ditargetkan mencapai 1 juta ton per tahunnya sebab Korea Selatan kekurangan dan membutuhkan bioetanol jumlah besar.
"Ini untuk mendorong agar semua masyarakat Bangka Belitung lepas dari kesulitan ekonomi. Dengan bergulirnya 250 pabrik akan menggerakakan perekonomian," kata Hidayat.