Jambu Kristal OKU Merambah Toko Modern dan Supermarket
Masa tanam yang bisa dikatakan cukup singkat yakni empat bulan, petani sudah bisa memamen dengan produksi rata-rata tiga kilogram per batang.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, OKI - Jambu Kristal OKU Timur hasil pertanian masyarakat Desa Gunungbatu, Kecamatan Cempaka yang berada di Jalur Komering perbatasan dengan Kabupaten OKI bukan hanya dijual di pasar tradisional dan melalui online saja, tapi saat ini juga sudah mulai mengisi sejumlah pusat perbelanjaan (mall) seperti Carrefour dan Giant.
Menurut Yapani, ketika dikonfirmasi Rabu (25/1/2017) mengatakan, cukup banyak keuntungan yang diraih dari membudidayakan jambu kristal tersebut.
Masa tanam yang bisa dikatakan cukup singkat yakni empat bulan, petani sudah bisa memamen dengan produksi rata-rata tiga kilogram per batang.
“Petani di wilayah cempaka yang membudidayakan jambu kristal saat ini secara keseluruhan bisa menghasilkan empat hingga lima ton jambu kristal per minggu. Pemasarannya tidak sulit karena banyak yang siap menampung,” katanya.
Menurut Yapani, selain pasar tradisional dan supermarket, jambu kristal OKU Timur juga banyak dijual secara online dengan pembeli yang berasal dari luar OKU Timur dan pulau Jawa.
Sementara untuk supermaket Carrefour, pihaknya memasok sebanyak 50 kilogram per minggu dan Giant sebanyak 100 kilogram per minggu yang dijual di dua gerai mereka.
Kepala Dinas Pertanian OKU Timur Ir Ruzuan Effendi MSi mengatakan, tujuan utama dari pengembangan jambu kristal tersebut adalah meningkatkan kesejahteraan petani.
Terobosan-terobosan baru harus dilakukan agar pola pikir petani berubah dan memiliki kemajuan khususnya yang berdomisili di pesisir Komering.
“Jadi perputaran roda perekonomian nantinya bukan hanya di Martapura atau Belitang saja, tetapi juga di jalur Komering,"
"Keunggulan menanam jambu kristal adalah usia tanam yang singkat, perawatan yang relatif mudah dan tahan terserang hama,"
"Harga juga cukup tinggi mencapai Rp. 25 Ribu per kilogram dan permintaan pasar yang sangat tinggi mulai dari pasar tradisional sampai supermarket,” katanya. (*)