Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta-fakta Mengerikan Diksar Mapala UII yang Tewaskan Tiga Orang dan 10 Rawat Inap

Jempol kaki Ilham hampir copot dan BAB Darah, kesaksian memilukan pada sang ibu sebelum Asyam tewas, keinginan undur diri yang berakhir petaka.

Editor: Robertus Rimawan
zoom-in Fakta-fakta Mengerikan Diksar Mapala UII yang Tewaskan Tiga Orang dan 10 Rawat Inap
Tribun Jogja
Seorang korban tewas Mapala UII. 

Informasi yang dihimpun dari sejumlah saksi terdekat dengan almarhum, Ilham sempat berada di indekos selama dua hari sebelum dibawa ke Rumah Sakit Bethesda.

Kesaksian memilukan pada sang ibu sebelum Asyam tewas

Sri Handayani ibu dari Syaits Asyam harus mengalami peristiwa yang memilukan, mendapati kondisi anaknya yang mengenaskan sebelum akhirnya embuskan nafas terakhir.

"Hari Sabtu, saya mendapat kabar kalau Asyam masuk Rumah Sakit Bethesda itu jam 10.30 WIB. Saya langsung ke rumah sakit dan tiba sekitar pukul 11.30 WIB," ujar Sri saat ditemui di rumahnya di Jetis RT 13/RW 13, Caturharjo, Sleman, Senin (23/1/2017).

Kesaksian Syaits Asyam sebelum meninggal. Ia mengaku dipukuli menggunakan rotan di bagian punggung, diinjak kakinya dan disuruh mengangkut beban air. Kesaksian ini ditulis oleh ibunya menggunakan kertas memo.
Kesaksian Syaits Asyam sebelum meninggal. Ia mengaku dipukuli menggunakan rotan di bagian punggung, diinjak kakinya dan disuruh mengangkut beban air. Kesaksian ini ditulis oleh ibunya menggunakan kertas memo.

Sesampainya di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, Sri langsung menuju ke ruangan tempat putranya dirawat.

Dia pun kaget dengan kondisi putranya yang sulit bernafas serta kedua lengan dan punggungnya mengalami luka.

"Saya shock, kaget, melihat kondisi Asyam. Bernafas saja susah. Lalu saya dipertemukan dengan dokter dan menceritakan kondisi Asyam," ucapnya.

Berita Rekomendasi

Dokter lantas menyarankan agar Sri mengajak putranya berbicara semampunya menceritakan apa yang dialami.

Dokter juga meminta agar apa yang disampaikan oleh Asyam dicatat.

Kesaksian Syaits Asyam sebelum meninggal.

Ia mengaku dipukuli menggunakan rotan di bagian punggung, diinjak kakinya dan disuruh mengangkut beban air. Kesaksian ini ditulis oleh ibunya menggunakan kertas memo.

"Dokternya bilang, ibu mumpung anaknya masih bisa ngomong semampunya dia tolong ditanya. Ambil kertas dan pena," kata Sri.

Saat itulah, Asyam menceritakan kepada ibunya bahwa punggungnya dipukul dengan menggunakan rotan dan diinjak.

Asyam juga mengeluhkan sakit pada bagian leher karena membawa air terlalu banyak.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas