Sempat Dkira Kucing, Ternyata Ada Bayi di Balik Selimut
Bayi laki-laki itu pertama kali ditemukan Marni (52) di kursi yang ada di bengkel mobil dekat rumahnya
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Malang Rahadian Bagus
TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Bayi laki-laki berusia sekitar dua bulan dibuang wanita tidak dikenal di depan bengkel mobil di Jalan Ponorogo-Madiun, Desa Ngrupit, Kecamaran Jenangan, Ponorogo, Senin (30/1/2017) sekitar pukul 04.30 WIB.
Bayi laki-laki itu pertama kali ditemukan Marni (52) di kursi yang ada di bengkel mobil dekat rumahnya.
Awalnya, suaminya mengira suara tangis bayi itu suara kucing.
Karena curiga, Marni kemudian mencari sumber suara bayi tersebut. Dia berjalan menuju bengkel yang jaraknya sekitar 50 meter dari rumahnya.
Setibanya di bengkel dekat rumahnya, Marni kaget saat melihat suara tersebut ternyata bayi yang menangis.
"Saya kaget, awalnya kami kira suara kucing, ternyata suara bayi," katanya, Senin (30/1/2017) pagi.
Dia menuturkan saat ditemukan wajah bayi malang itu tampak merah dan sedikit pucat. Tubuh bayi malang itu diselimuti selimut basah.
"Saya tidak tahu siapa orangtua yang tega membuang bayi laki-laki itu," kata pemilik warung makan ini.
Marni kemudian melapor ke Polsek Jenangan dan membawa bayi itu ke Puskesmas Babadan.
Sementara itu, penjual toko buah di Ngrupit, Rendy, mengaku melihat wanita menggendong bayi turun dari bus dan menuju tokonya. Wanita yang diperkirakan berusia 40 tahun itu juga sempat berbelanja di tokonya.
Rendy juga sempat melihat wanita itu membuang pampers bekas beserta pampers yang belum digunakan. Setelah itu wanita tersebut pergi berjalan kaki ke arah selatan.
"Saat itu bayi yang dia gendong menangis. Saya tidak curiga kalau ibu-ibu itu ternyata mau membuang bayi," kata Rendy.
Bayi yang ditemukan di bengkel
Sementara itu, usai mendapat laporan dari Marni, anggota Polsek Jenangan melakukan penyelidikan di sekitar lokasi untuk mencari barang bukti dan meminta keterangan sejumlah saksi.
Dari hasil penyisiran di sekitar lokasi, petugas menemukan sejumlah pakaian dan pampers serta perlengkapan mandi yang terbungkus dalam plastik merah.
Barang-barang keperluan bayi itu dibuang di tempat sampah tak jauh dari lokasi penemuan bayi.