Kena Gusur Satpol PP, Suparno dan Keluarganya Tetap Bertahan Tinggal di Bawah Jembatan Antasari
Tinggi kolong yang tak lebih dari 1,5 meter membuat mereka harus selalu menunduk bila berada di dalam 'rumah'.
Penulis: Rahmadhani
Editor: Sapto Nugroho
Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Rahmadhani
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Kolong Jembatan Antasari, Banjarmasin, Kalimantan Selatan sempat jadi perhatian beberapa waktu lalu.
Satpol PP Kota Banjarmasin membongkar sebuah bangunan yang letaknya di bawah kolong jembatan, persis di dekat pintu gerbang Swiss-Belhotel Banjarmasin.
'Rumah' di kolong jembatan itu ditinggali oleh Suparno dan lima orang anggota keluarganya, termasuk istrinya, Nor Janah dan anaknya, M Rabani.
Meski sudah dibongkar, Suparno dan keluarganya rupanya masih tetap bertahan di 'rumah' tersebut.
Di kolong jembatan berukuran tak lebih dari 5 x 5 meter itu mereka berjejal.
Tinggi kolong yang tak lebih dari 1,5 meter membuat mereka harus selalu menunduk bila berada di dalam 'rumah'.
Bekas-bekas pembongkaran sendiri masih dibiarkan begitu saja.
Penanak nasi, kipas angin, dan barang-barang rumah tangga lainnya masih berserakan di bawah kolong jembatan.
Siang itu, keluarga ini tampak sedang menikmati makan siang seadanya, nasi putih dan ikan kering.
Bau amis yang tercium sama sekali tak mengganggu kenikmatan makan siang keluarga ini.
Masalah pembongkaran yang dilakukan Satpol PP masih jadi bahasan panas.
Mereka mengaku masih belum siap untuk pindah.
Sudah puluhan tahun keluarga ini mengaku tinggal di kolong Jembatan Antasari.
Tonton liputan visualnya dalam tayangan video di atas. (*)