Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gubernur Ganjar Harap Media Mainstrem Ikut Kendalikan Berita Palsu

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap media masa ikut berkonstribusi menyaring informasi berita palsu atau hoax di tengah masyarakat.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Gubernur Ganjar Harap Media Mainstrem Ikut Kendalikan Berita Palsu
Tribun Jateng/M Nur Huda
RUSAK PARAH - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memantau jalan rusak di ruas Jalan Semarang-Purwodadi, Desa Kembangarum, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak, Rabu (18/1/2017). TRIBUN JATENG/M NUR HUDA 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -  Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap media masa ikut berkonstribusi menyaring informasi berita palsu atau hoax di tengah masyarakat.

"Saya kira media mainstream sekarang juga harus berkontribusi terus-menerus dalam menangkal berita hoax," kata Ganjar saat dimintai komentarnya melalui sambungan telepon tentang Hari Pers Nasional tahun 2017, Kamis (9/2/2017).

Ia berharap wartawan selalu mengonfirmasi dan tabayun agar berita-berita yang ditulis menjadi berimbang serta bisa mengedukasi masyarakat sekaligus kontrol.

Jika wartawan terbiasa melakukan cover both side dan konfirmasi, maka media mainstream bisa menjadi penangkal berita palsu.

"Tapi parahnya ada (media massa) yang kemudian justru menjadi pembuat atau penyebar berita hoax," imbuh politikus PDI Perjuangan itu.

Dalam hal ini Dewan Pers berperan penting mendata dan memberikan sertifikasi kepada wartawan. Sehingga berita yang disampaikan ke masyarakat benar-benar fakta dan menumbuhkan spirit baru.

Berita Rekomendasi

"Teman-teman wartawan perlu tersertifikasi sehingga pertanyaan-pertanyaannya itu selalu diikuti dengan riset-riset atau pemahaman yang nanti tidak terpenggal agar tidak menjadi informasi yang keliru," ungkap dia.

Terkait hak dan kewajiban wartawan Ganjar juga masih mengkritisi tentang kesejahteraan mereka yang dinilai masih jauh dari layak dan sangat perlu ditingkatkan.

"Di tengah tuntutan masyarakat yang sangat tinggi terhadap pers, bayaran wartawan lumayan mengenaskan. Kalau seperti itu, maka pada saat itu dia akan menjadi sasaran mereka yang punya uang untuk membeli berita," ungkap Ganjar.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas