Tiap Bulan 15 Orang Meninggal Akibat Kecelakaan di Surabaya
Surabaya Smart Riding ini merupakan program edukasi kepada masyarakat supaya tertib dan patuh berlalu lintas
Penulis: Fatkul Alamy
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Surya Fatkul Alamy
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Polrestabes Surabaya terus berusaha menekan angka kecelakaan lalu lintas yang masih tinggi.
Caranya, Polrestabes Surabaya memprogramkan Surabaya Smart Riding 2017.
Program Surabaya Smart Riding 2017 diluncurkan Polrestebes Surabaya di taman Bungkul, Minggu (12/2/2017).
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Mohammad Iqbal mengatakan, Surabaya Smart Riding ini merupakan program edukasi kepada masyarakat supaya tertib dan patuh berlalu lintas.
"Tujuannya menekan angka kecelakaan. Kecelakaan itu didahului pelanggaran, mulai pelanggaran kecepatan sampai rambu lalu lintas. Akibatnya fatal, pasti kecelakaan," sebut Iqbal, Minggu (12/3/2017).
Melalui Surabaya Smart Riding 2017 ini, lanjut Iqbal, masyarakat dan pengguna jalan mendapat edukasi. Polisi berusaha menguatkan kembali tentang aturan-atura lalu lintas kepada mayarakat.
"Melalui progra ini (Surabaay Smart Riding 2017), nanti petugas di jalan akan memberikan award, reward kepada penegendara yang tertib lalu lintas. Sebaliknya, kalu tidak tertib akan diberi punishment," cetus Iqbal.
Selain itu, lanjut mantan Kapolres Sidoarjo dan Gresik, petugas juga akan melakukan sosialisasi tertib lalu linta ke sekolah-sekloah, ke kampung, dan komunitas.
"Golnya, kami akan menganugerahkan award keada kampung yang tertib lalu lintas. Katagorinya banyak, tidak terjadi kecelakaaan, tertib lalu lintas, banyak pakai helm, dan motornya sesuai dengan spesifikasi," tutur Iqbal.
Mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya ini merasa prihatin dengan masih tingginya angka kecelakaan lalu lintas di Surabaya. Pada 2016, dalam satu bulannya ada 15 orang yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas.
"Jika dikalikan satu tahun, ada 180 atau hampir 200 orang meninggal dunia Kami tidak ingin angka kecelakaan tinggi dan korban mati sia-sia di jalan, karena di dalamnya ada generasi penerus. Ada calon Presiden, Kapolretabes, mari betul-betul respek dengan kecelakaan lalu lintas," jelas Iqbal.
Menurut Iqbal, kecelakaan itu bukan takdir. Kecelakaan itu diawali dari pelangagran dan kelalaian pengguna jalan. Sudah saatnya melalkukan budaya tertib dan patuh saat berlalu lintas.
Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKPB Adewira Negara Siregar menambahkan, budaya tertib lalu lintas harus selalu ditegakan oleh pengendara saat berlalu lintas. Sehingga kecelakaan di jalanan bisa ditekan.
"Kami terus berusaha melakukan kampanya kepada masyarakat akan pentingnya tertib lalu lintas. Kecelakaan di Surabaya masih terus terjadi, setiap bulan ada sebanyak 15 orang meninggal akibat kecelakaan," tutur Ade Wira.