Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Divisi Imigrasi Kemenkumham Sulsel Duga Ada Sindikat Perdagangan Imigran Gelap

WNA pencari suaka atau imigran gelap menjadi yang terbanyak dengan jumlah mencapai 1.986 orang

Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Divisi Imigrasi Kemenkumham Sulsel Duga Ada Sindikat Perdagangan Imigran Gelap
TRIBUN MANADO/FINNEKE WOLAJAN
Ilustrasi: Imigran gelap, pencari suaka di Rudenim Manado saat menerima bantuan, Kamis (22/1/2015). 

Laporan Wartawan Tribun Timur Fahrizal Syam

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Semakin banyaknya imigran atau Warga Negara Asing (WNA) yang masuk ke Provinsi Sulawesi Selatan membuat Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah Kemenkumham Sulsel memperketat pengawasannya.

Data Imigrasi Kemenkumham Sulsel, per Januari 2017 tercatat ada 3.259 warga negara asing di Sulsel. Ada yang berstatus pemegang Izin Tinggal Kunjungan (ITK), Izin Tinggal Terbatas (ITAS), Izin Tinggal Tetap (ITAP), dan WNA pencari suaka.

Dari jumlah tersebut, WNA pencari suaka atau imigran gelap menjadi yang terbanyak dengan jumlah mencapai 1.986 orang.

Kepala Divisi Imigrasi Kanwil Kemenkumham Sulsel, Ramli HS mengatakan banyaknya imigran gelap yang menetap di Sulsel artinya meningkatkan potensi masalah yang bisa ditimbulkan oleh pencari suaka tersebut.

"Untuk itu kita akan membentuk Tim Pengawas Orang Asing di tingkat kecamatan. Kalau selama ini di tingkat daerah saja, maka kali ini kita akan melibatkan masyarakat sebagai ujung tombak," kata Ramli saat bertandang ke Kantor Tribun Timur, Senin (13/2/2017).

Tim Pora merupakan tim yang terdiri dari berbagai instansi seperti TNI, Polri, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Kantor Imigrasi, dan lain-lain.

BERITA REKOMENDASI

Tim ini bertugas memberikan saran dan pertimbangan kepada instansi atau lembaga pemerintahan terkait mengenai hal yang berkaitan dengan pengawasan orang asing, serta operasi gabungan dalam rangka pengawasan keimigrasian.

Ramli mengatakan saat ini Sulsel sudah menjadi homebase para imigran gelap yang mencari negara ketiga yang sebagian besar menuju ke Australia.

Bahkan menurutnya, ada oknum tertentu yang menjadi sindikat penyalur imigran gelap, yang berujung pada perdagangan manusia.

"Jumlah kita (pengawas) memang kurang, tapi itu tidak menghambat kita untuk mengawasi gerak-gerik orang asing. Karena saat sudah ada sindikat yang akan memperdagangkan WNA ini," katanya.

Sumber: Tribun Timur
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas