Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nengah Sumbruk Tewas Terjatuh dari Pohon Enau pada Ketinggian 10 Meter

Saat mencapai ketinggian kira-kira 10 meter, korban terjatuh dengan posisi kepala membentur tanah.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Nengah Sumbruk Tewas Terjatuh dari Pohon Enau pada Ketinggian 10 Meter
TRIBUNNEWS.COM/HENDRA GUNAWAN
Korban 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Imam Rosidi

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Wayan Mura (50) tertunduk lesu di ruang tunggu IGD RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Jumat (17/2/2017) sore.

Wajahnya makin muram setelah mendengar kabar adiknya, Nengah Sumbruk (45) yang merupakan pengrajin tuak ini dipastikan meninggal dunia oleh tim dokter RSUP Sanglah.

Korban meninggal setelah mengalami cedera kepala berat (CKB) akibat terjatuh dari pohon enau.

Mura mengatakan, adiknya yang berasal dari Sideman, Karangasem memang bekerja sebagai pengrajin tuak.

Kejadiannya bermula saat pukul 10.00 pagi, Sumbruk berniat menyadap getah pohon enau.

Karena desanya baru saja diguyur hujan, kondisi pohon enau menjadi licin. Namun korban tetap nekat memanjat.

Berita Rekomendasi

Baca: Boy Sadikin Sebut Anies-Sandi Punya Kesamaan Visi dengan PPP

"Kakak saya sudah lama membuat minuman tuak. Getah pohon tersebut rencananya digunakan untuk bahan baku pembuatannya," jelas Mura, Jumat (17/2/2017) sore, di ruang tunggu IGD RSUP Sanglah.

Nahas, saat mencapai ketinggian kira-kira 10 meter, korban terjatuh dengan posisi kepala membentur tanah.

Korban kemudian ditolong temannya dan segera dilarikan ke RSUD Karangasem.

Karena lukanya cukup serius, korban dirujuk ke RSUP Sanglah.

"Ya, sempat dilarikan ke RSUD Karangasem. Tapi langsung dirujuk ke sini (RSUP Sanglah) karena lukanya yang parah. Kira-kira sampai sini jam 11.00 Wita," lanjutnya.

Setibanya di IGD RSUP Sanglah, korban langsung mendapatkan penanganan medis tim dokter.

Nahas, nyawa korban tak terselamatkan meski telah mendapatkan perawatan selama kurang lebih empat jam.

Mura mengatakan, adiknya tak bisa diselamatkan karena luka di kepalanya cukup berat.

Ada pendarahan hebat di kepalanya, bahkan tulang tengkorak bagian belakang retak.

Sekitar pukul 18.00 Wita, jenazah korban telah dipindahkan ke ruang forensik RSUP Sanglah.

Setelah menyelesaikan proses administrasi, jenazah segera dibawa pulang untuk disemayamkan.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas