Payudara Tersebar Akibat Teledor, SH Mundur sebagai Kepala Sekolah
SH, kepala sekolah di makassar, resmi mengundurkan diri setelah foto payudaranya tak sengaja tersebar di grup WhatsApp beranggotakan kepala sekolah.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Timur, Saldy
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Dinas Pendidikan Makassar menerima surat pengunduran diri SH, kepala sekolah yang ramai dibicarakan karena foto payudaranya tersebar di grup WhatsApp.
Kepala Dinas Pendidikan Makassar, Ismunandar, mengatakan SH memutuskan untuk memundurkan diri dari jabatannya sebagai kepala sekolah per 21 Februari 2017.
"Dia mengundurkan diri dengan mengajukan surat pernyataan yang dilengkapi materai," kata Ismunandar saat dikonfirmasi wartawan pada Selasa (21/2/2017).
Dinas Pendidikan Makassar sementara memeriksa SH atas keputusannya mengundurkan diri. Wali Kota Makassar Danny Pomanto sudah mendapat informasi mundurnya SH.
Tak lama foto payudaranya beredar, SH menjadi buah bibir di antara rekan-rekanya sesama kepala sekolah. Foto tersebut beredar karena keteledoran SH.
Lantaran menderita kista dan ada benjolan di bawah payudaranya, SH berencana mengirimkan foto payudaranya ke dokter Masyita di Antang, tempat ia berkonsultasi.
Tapi foto tersebut masuk ke grup WhatsApp Revolusi Pendidikan, di dalamnya beranggotakan seluruh kepala sekolah dan jajaran Dinas Pendidikan Kota Makassar.
Rupanya ada oknum usil, sehingga foto tersebut tersebar di media sosial.
Kepada Tribun-timur.com, SH menyesalkan sejumlah media tak meminta konfirmasinya.
Alhasil, berita tadi menyudutkan dirinya.
"Saya ini orang di pendidikan, di dalam grup itu ada Pak Kadis, ada pejabat Disdik, dan rekan kepala sekolah. Bisa-bisanya itu saya mau sebar foto-foto seperti itu yang notabene ratusan anggotanya," ujar SH dalam jumpa pers di Cafe Pelangi, Makassar.
"Saya hanya serahkan sama yang Kuasa, apa pun dampak atau salah kirim ini saya akan terima," SH menambahkan.
SH telah menemui Wali Kota Makassar Danny Pomanto, dan jumpa pers yang ia lakukan untuk mengklarifikasi dan meluruskan persoalan ini atas petunjuk Wali Kota Makassar.
Lebih jauh diungkapkan SH, kejadian salah kirim ini berlangsung usai SH menghadiri acara Hari Peduli Sampah di Center Point of Indonesia menuju tempat ia bertugas di salah satu sekolah dasar di Makassar.
Waktu yang sama grup chat Revolusi Pendidikan dan chat dokter tempat SH berkonsultasi sama -sama di urutan atas sehingga ia tidak menyadari foto itu malah terkirim ke grup WhatsApp.
"Saya tahu ada teman kepsek yang telepon saya," beber SH.