Iwan Pernah KirimKan Paket Narkoba ke Jakarta, Kali Ini Dapat Paket 2,2 Kilogram Sabu
Kapolda Kalimantan Barat Irjen Musyafak membeberkan modus baru pengiriman narkoba, karena biasanya jalur utama melalui Bandara Supadio.
Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Kapolda Kalimantan Barat Irjen Musyafak membeberkan modus baru pengiriman narkoba, karena biasanya jalur utama melalui Bandara Supadio.
"Untuk kali ini 2,2 kilogram (sabu, red) melalui kargo," ucap Musyafak sambil mempertontonkan tersangka Iwan kepada wartawan, Kamis (23/2/2017), usai ditangkap di Jakarta.
"Kamu orang mana Wan, aslinya mana?" tanya Musyafak kepada Iwan.
Tersangka Iwan yang mengenakan baju tahanan warna biru dengan tangan terborgol mengaku berasal dari Pancur, Pemangkat, Kabupaten Sambas.
"Saya di Jakarta bekerja," ucap bapak empat anak ini kepada Kapolda Kalbar.
Iwan mengaku bekerja di sebuah perusahaan sablon di Jakarta, dan baru-baru ini menerima pekerjaan sebagai penerima paket kiriman narkoba tersebut.
"Dia mengaku sudah dua kali melakukan pekerjaan ini, yang kedua kalinya inilah dia tertangkap. Yang pertama paketnya enggak dibukanya, jadi dia tidak tahu berapa berat narkoba pada kiriman pertama," jelas Musyafak.
Usai menerima paket narkoba kiriman pertama, Iwan membawa paket tersebut ke Mangga Dua dan diserahkan kepada penerima di tepi jalan sesuai arahan orang yang memerintahnya.
"Modusnya sama, dia disuruh seseorang. Dia juga tidak tahu barangnya dari mana dan hanya tahu mengambil kiriman di Jakarta. Pertama kali dia diupah Rp 2,5 juta, kalau yang ini dia belum menerima upah," jelas Kapolda.
Terungkapnya upaya penyelundupan narkotika ini menurut Kapolda harus menjadi perhatian serius seluruh warga masyarakat di Kalbar.
Dikatakan Musyafak, peredaran narkoba di Kalbar luar biasa besar. Pada Januari 2017, petugas BNN meringkus pembawa 20 kilogram sabu.
"Pada 2016 sudah saya ekspose, sabu yang melewati Kalbar dan terungkap sebanyak 167 kilogram, Happy Five 162 ribu pil. Hingga Februari 2017 ini jumlahnya sudah sekitar 23 kilogram, mudah-mudahan tidak seperti tahun 2016 lalu," ia berharap.
Narkoba berbagai jenis yang kerap masuk ke Kalbar, menurut Musyafak, kebanyakan berasal dari Malaysia. Kalbar menjadi kawasan yang berbatasan langsung dengan Malaysia.