Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anak Seorang Sopir Truk Ikut 'Coaching Clinic' di Queen Park Rangers, Inggris

Hamsah Medari Lestaluhu (14) akan terbang ke Inggris mengikuti coaching clinic di salah satu tim Liga Inggris, Queen Park Rangers

Editor: Sanusi
zoom-in Anak Seorang Sopir Truk Ikut 'Coaching Clinic' di Queen Park Rangers, Inggris
Dokumentasi Humas Pemkab Purwakarta
Dua anak didik ASAD 313 Jaya Perkasa Purwakarta, Ahludz Zikri Fikri dan Hamzah Medari Lestaluhu akan terbang ke Inggris mengikuti coaching clinic di salah satu tim Liga Inggris, Queen Park Rangers (QPR). Hamsah dan Ahludz berasal dari keluarga sederhana. Hamsah merupakan anak sopir truk dan Ahludz anak guru TK. 

TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Hamsah Medari Lestaluhu (14) akan terbang ke Inggris mengikuti coaching clinic di salah satu tim Liga Inggris, Queen Park Rangers (QPR), Maret ini.

Dia akan terbang ke Inggris pada tanggal 25 Februari dan menghabiskan waktu 12 hari di sana. Hamsah tidak sendiri.

Dia pergi bersama Ahludz Dzikri Fikri (14) yang juga brasal dari Akademi Asli Sepakbola Anak Desa (ASAD) 313 Jaya Perkasa Purwakarta, serta Muhammad Alfiqri (15 tahun) dari klub diklat Persib Bandung.

“Saya senang bisa ke sana dan akan menerima ilmu dari Inggris,” ujar Hamsah, Kamis (23/2/2017).

Hamsah mengaku tidak ada persiapan khusus, termasuk dalam hal latihan. Yang sedikit berbeda, dia dan Ahludz memperdalam pelajaran bahasa Inggris. Dari mulai tenses, gramatical, vocabulary, dan lainnya dalam dua pekan terakhir.

“Enggak menyangka juga bisa sampai sini,” ungkapnya.

Sebagai anak sopir truk di Ambon, Hamsah memang memiliki impian tinggi di bidang sepakbola. Namun, dia tidak pernah berpikir untuk memulainya dari mana.

Berita Rekomendasi

“Ayah saya sopir truk pengangkut kayu. Satu bulan penghasilannya Rp 1 juta dan saya ingin membantunya suatu hari nanti,” imbuhnya.

Keinginannya menjadi sepak bola pun semakin besar. Hingga suatu hari, dia berhasil lolos seleksi dari kampungnya di Tulehu Ambon untuk berangkat ke Malaysia. Di Malaysia, dia dipertemukan dengan ASAD 313 Purwakarta dan pindah ke Purwakarta.

“Cita-cita saya menjadi pemain Barcelona. Saya suka Inesta, permainnnya simple tapi pasing bolanya mantap,” tuturnya.

Hamsah mengaku akan berjuang sekuat tenaga memberikan yang terbaik untuk Indonesia dan mewujudkan cita-citanya. Kesempatan ke Inggris ini, lanjut dia, akan dimanfaatkan untuk belajar teknik bola, hingga atmosfer pelatihan di sana.

Tak hanya Hamsah, Ahludz mengaku tak memiliki persiapan khusus.

“Paling bawa jaket tebal dan sarung tangan karena suhu di sana 5 derajat,” tuturnya.(Kontributor Bandung, Reni Susanti)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas