Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Foto Terakhir Keluarga Suwandi Sebelum Kecelakaan Bus Merenggut Nyawanya

Pihak keluarga dekat, kakak dan adik korban masih belum bisa memberikan keterangan mengenai korban.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Foto Terakhir Keluarga Suwandi Sebelum Kecelakaan Bus Merenggut Nyawanya
Istimewa
Anak suwandi Icha (kiri), Suwandi (tengah), dan istri Suwandi (Iin), sedang berpose bersama di Telaga Sarangan, Magetan. Foto ini merupakan foto terakhir keluarga suwandi. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Nur Ika Anisa

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Suwandi, satu di antara korban kecelakaan bus Solaris Jaya di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah sempat berpamitan kepada orang-orang terdekat.

Sehari sebelum berangkat ke Tawangmangu, laki-laki yang kerap dipanggil abah ini berpamitan kepada beberapa orang terdekatnya.

Hal itu diungkapkan oleh Pi'i, seorang supir mikrolet yang sudah 20 tahun bekerja bersama Suwandi.

"Abah pamit ke saya Jumat malam, (24/2/2017). 'Pi'i, aku mau pergi jauh. Minggu malam aku pulang. Kamu bawa saja mobil itu,'" jelas Supi'i sembari menirukan pamit Suwandi kepada TribunJatim.com, Minggu (26/2/2017).

Sekitar pukul 21.10 WIB, Supi'i berada di rumah duka Jalan Wonokasian RT 06, RW 02, Wonoayu, Sidoarjo, Jawa Timur.

Sopir mikrolet ini mengatakan Suwandi memiliki usaha mikrolet sejak tahun 1997.

Berita Rekomendasi

Memakai kemeja batik, celana hitam dan berkopyah hitam, Supi'i mengatakan hampir setiap hari bertemu Suwandi.

"Ya saya setiap hari ketemu Abah. Setiap pergi kemana pun selalu dipamiti kemana tujuannya. Tapi kemarin tidak mengatakan kemana tujuannya," jelas laki-laki berumur 52 tahun ini.

Selain pamit kepada Supi'i, Suwandi juga sempat datang ke kelurahan mengobrol dengan lurah dan sekertaris desa.

"Hari Rabu kemarin (22/2/2017), Abah Suwandi memakai baju kemeja putih bercelana hitam di kelurahan, mengobrol sebentar dan tampak terburu-buru. Kemudian bilang mau pergi ke sekolah. Itu terakhir kali kami bertemu," kata Asrori, sekretaris desa setempat.

Mengetahui pesan tersebut, Lurah Desa Sanusi mengiyakan pesan tersebut.

Pihak keluarga dekat, kakak dan adik korban masih belum bisa memberikan keterangan mengenai korban.

"Saya Suswandi, kakak korban. Terimakasih sudah mendoakan adik saya. Mohon maaf sekali, masih belum bisa memberikan keterangan. Saya masih terngiang dekat dengan korban," ujar Suswandi sembari mengangkupkan kedua telapak tangan di depan dada.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas