Mantan Teroris Bercanda dengan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi
Obrolan ringan tersaji ketika Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi berbincang santai dengan Agus Marshal, mantan terpidana kasus terorisme.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengundang mantan terpidana terorisme Agus Marshal ke rumah dinas Bupati Purwakarta, Selasa (28/2/2017).
Tak lama setelah keluar penjara, Bupati Dedi melibatkan Agus dalam sekolah ideologi dengan peserta para pelajar Purwakarta.
Sekolah ideologi digagas Bupati Purwakarta sebagai upaya deradikalisasi terorisme. Dedi juga sempat mengucurkan dana untuk modal usaha Agus.
Pada kesempatan itu, Dedi kembali menanyakan perkembangan modal yang sempat ia kucurkan namun ternyata habis. Semula, Agus diberi modal untuk berjualan di Pasar Induk Cikopo namun gagal karena harga kios dan los yang ada terlalu tinggi.
Baca: Kritik Mantan Terpidana Terorisme Terkait Program Deradikalisasi
Baca: Cerita Pria yang Pernah Membina Pelaku Bom Panci Yayat Cahdiyat
Baca: Pelaku Bom Panci Alumnus Kamp Militer Jalin Jantho, Menghilang Usai Bebas dari Lapas Tangerang
Baca: Berkelakuan Aneh Pelaku Bom Panci, Begitu Ada yang Bertamu
Baca: Pelaku Bom Panci Suka Ajak Bermain Anak Tetangga, Para Ibu Khawatir
"Belum pengalaman juga, jadi sekarang belum ada pekerjaan, itu jadi masalah," ujar Agus.
Dedi kembali menanyakan apa yang akan dilakukan Agus.
"Sekarang mau apa? Kan harus ada aktivitas, kalau jadi tenaga harian lepas pengawas kebersihan dengan gaji Rp 2 juta per bulan bagaimana?" tanya Dedi.
Agus langsung mengiyakan tawaran tersebut. "Agus bisa mulai 1 Maret, tugasnya jadi mandor dan bantu petugas kebersihan di Sadang sampai Bungursari," ia menambahkan.
Dedi juga menawari Agus untuk jadi pengajar deradikalisasi terorisme di Sekolah Ideologi Pancasila yang digagas Pemkab Purwakarta dengan Kodim 0619 Purwakarta.
"Jadi di sana Agus bisa bicara ajari bagaimana caranya agar tidak terlibat aksi terorisme," kata Dedi.
Agus lantas berseloroh jahil bagaimana jika ia justru jadi mencetak pelaku teror lagi di sekolah ideologi tersebut.
"Menggajar di sana, mencetak teroris lagi dong pak, Pak Dedi kan sekarang jadi penanggung jawabnya," kata Agus seraya tertawa.
"Ya jangan, awas kamu. Kamu kan lagi saya bina supaya tidak seperti Yayat Cahdiyat perlaku teroris di Bandung itu, awas ya, kami sudah baik sekarang mah," kata Dedi seraya tertawa.