Redin Cekik Istrinya hingga Lemas Lalu Menggantungnya di Pohon Kopi
I Ketut Redin (50) mengarang cerita seakan sang istri, Ni Wayan Lenyod (44) tewas karena gantung diri.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Bali, Muhammad Fredey Mercury
TRIBUNNEWS.COM, BANGLI - I Ketut Redin (50) mengarang cerita seakan sang istri, Ni Wayan Lenyod (44) tewas karena gantung diri.
Padahal, warga Banjar Landih, Desa Landih, Bangli itu mencekik istrinya hingga lemas, Senin (27/2/2017).
Redin membunuh Lenyod karena masalah uang. Mereka terlibat cekcok hingga pelaku naik pitam.
Agar tak diketahui, ia membuat skenario. Redin berlari ke kamar mengambil selendang.
Ia kemudian kembali ke ladang belakang rumahnya, menjerat leher Lenyod lalu menggantungnya di pohon kopi.
Kapolsek Bangli, Kompol Dewa Gede Mahaputra menjelaskan, awalnya kejadian tersebut dilaporkan sebagai kasus bunuh diri dengan cara gantung diri.
Namun saat dicek ke lokasi kejadian, polisi mulai menemukan sejumlah kejanggalan.
Di antaranya, pohon kopi tempat Lenyod ditemukan tergantung tak terlalu tinggi.
Selain itu, mata korban terpejam dan lidah tidak menjulur.
Hal tersebut bertolak belakang dengan tanda-tanda orang yang tewas dengan gantung diri.
"Memang terlihat seperti kasus gantung diri, terdapat bekas jeratan di leher. Wajarnya orang gantung diri mata melotot dan lidah menjulur, ini tidak demikian. Pohon tidak lebih tinggi dari tubuh korban. Jadi pasti kaki korban masih menyentuh tanah. Karena ada kejanggalan, kami lakukan olah TKP dan pra rekonstruksi. Pelaku inilah yang pertama menemukan korban," jelas Kompol Mahaputra.
Saat diminta melakukan pra rekonstruksi, Redin tidak mampu melakukannya dan terkesan bingung memperagakan.
"Saat ditanya tentang ikatan leher, pelaku mengaku tidak ada ikatan leher. Di sana timbul kecurigaan lagi," tuturnya.
Motif pembunuhan dipicu saat Lenyod meminta uang sebesar Rp 200 ribu kepada suaminya itu.
Awalnya, mereka berdua sedang ngayah di Bale Banjar Landih kemarin pagi pukul 07.00 Wita untuk persiapan ngaben massal.
Baca: Warga Kecewa Pelayanan Pindah ke Kantor Kecamatan Cicendo
Sejam berselang, keduanya pulang. Sesampainya di rumah, Lenyod meminta uang.
Namun saat itu Redin tidak memilikinya. Keduanya pun terlibat cekcok.
Redin kalap lalu mencekik istrinya.
"Pelaku mencekik korban karena kesal. Lenyod lari ke ladang di belakang rumahnya dan dikejar oleh pelaku. Di ladang tersebut korban dicekik lagi hingga lemas. Pelaku secara spontan mengambil selendang berwarna biru di rumahnya untuk digunakan menggantung korban di pohon kopi agar dikira korban bunuh diri," tutur Mahaputra.
Redin kemudian pura-pura menurunkan korban dari pohon dan memanggil anaknya serta adik korban untuk membantu mengangkat ke rumahnya.
"Saat dicurigai polisi, pelaku akhirnya mengaku bahwa dia telah membunuh istrinya sendiri dan menggantung istrinya untuk mengelabui keluarga," ungkap dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.