Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terpancing Makian, Guru Olahraga Aniaya Murid di Kamar Mandi

Menjadi seorang guru harus membutuhkan kesabaran ekstra. Jika emosial, akibatnya akan seperti oknum guru di sebuah SMK swasta di Waru Sidoarjo ini.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Terpancing Makian, Guru Olahraga Aniaya Murid di Kamar Mandi
net
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Surya, Irwan Syairwan

TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Menjadi seorang guru harus membutuhkan kesabaran ekstra. Jika emosial, akibatnya akan seperti oknum guru di sebuah SMK swasta di Waru  Sidoarjo ini.

Tersulut emosi lantaran dimaki muridnya, M Hefri (27) langsung memberikan bogem mentah kepada siswanya tersebut.

Kabag Humas Polresta Sidoarjo, AKP Samsul Hadi, mengatakan peristiwa pemukulan itu terjadi pada 21 Februari lalu. Hefri merupakan guru olahraga.

Sekitar pukul 08.30 WIB, Hefri akan mengajar kelas X. Namun, ada satu siswa yang tak memakai seragam.

"Siswa tersebut dihukum tersangka, yaitu tidak boleh mengikuti pelajarannya," kata Samsul saat rilis kasus perkara, Senin (6/3/2017).

Siswa tersebut ngotot ingin tetap mengikuti olahraga. Hefri kembali menyuruh siswa tadi keluar lapangan. Dari sinilah peristiwa penganiayaan itu kemudian terjadi.

Berita Rekomendasi

Ia tidak terima dengan hukuman Hefri yang sebenarnya tidak berat, hanya tidak boleh mengikuti pelajaran olahraga karena tak memakai seragam.

Namun, siswa ini langsung meneriakkan kata-kata makian kepada gurunya tersebut.

"Dari hasil pemeriksaan, siswa tersebut mengeluarkan kata-kata yang tak pantas disebutkan, bahkan menantang berkelahi. Akibatnya, tersangka emosi," sambung dia.

Emosi memuncak, Hefri membawa paksa siswanya ke kamar mandi. Di sini ia memukuli si murid beberapa kali hingga memohon ampun.

"Setelah dipukuli orangtua siswa tersebut melapor ke kami. Tersangka yang merupakan warga Surabaya tak melawan saat kami jemput," ujar Samsul.

Kepada para wartawan, Hefri mengaku naik pitam bukan karena tantangan berkelahi siswanya tersebut, melainkan perkataan yang tak pantas dikeluarkan oleh seorang siswa terpelajar.

Kendati demikian, Hefri enggan membeberkan perkataan kasar yang dimaksud.

"Saya tak lagi bisa berpikir jernih, sehingga memukul siswa saya tersebut," tandas Hefri.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas