Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dewi Palapa Ditangkap Pengawal Raja Salman

Dewi Palapa Eka (40), perempuan asal Tanjung Balai, Sumatera Utara, ditangkap pengawal Raja Salman

Editor: Sanusi
zoom-in Dewi Palapa Ditangkap Pengawal Raja Salman
Rizal Fanany/Tribun Bali
Warga Masyarakat antusias menyambut kedatangan Raja Salman Bin Abdulaziz Al-Saud dikawasan Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Sabtu (4/3/2017). (Rizal Fanany/Tribun Bali) 

Saat yang tepat untuk kawasan Puri Uluwatu adalah pada saat matahari terbenam. Apalagi di kawasan tersebut pada sore hari juga digelar tari kecak di panggung terbuka dengan latar belakang laut lepas.

"Jika Raja Salman benar datang Uluwatu, beliau bisa melihat pementasan tari kecak berlatar belakang laut lepas yang indah dan sunset yang sempurna," ungkap I Made Sumarta, Kelian Desa Adat Pecatu, Senin (6/3).

Tari Kecak akan dimulai sekitar pukul 18.00 Wita bersamaan dengan waktu matahari terbenam. Tarian tersebut dibawakan oleh puluhan laki-laki tanpa menggunakan alat musik dan sebagai gantinya mereka mengeluarkan suara secara bergantian sebagai latar bunyi tarian mereka.

Menurut Made Sumarta, Puri Uluwatu dibangun tahun 1800-an dan menjadi bagian sangat penting bagi umat Hindu di Bali. Pura tersebut juga digunakan untuk memuja pendeta Dang Hyang Nirartha, yang datang ke Bali pada akhir tahun 1550 dan mengakhiri perjalanan sucinya dengan moksa atau ngeluhur di daerah Uluwatu. "Ngluhur" kemudian diambi menjadi nama pura yaitu Pura Luhur Uluwatu.

"Jika Raja Salman datang ke Uluwatu, beliau hanya diperkenankan di kawasan luar Pura Uluwatu karena di bagian dalam hanya untuk persembayangan. Hal ini juga berlaku untuk wisatawan lainnya," ungkap Sumarta.

"Waktu terbaik datang ke Uluwatu adalah siang menjelang sore," ucapnya.

Wisatawan di Pura Uluwatu bisa menyusuri jalan dan menikmati pemandangan tebing batu yang indah. Ada juga hutan kecil yang disebut alas kekeran dengan ratusan monyet yang tinggal di dalamnya.

Berita Rekomendasi

Jadwal kegiatan Raja Salman selama di Bali memang bisa berubah sewaktu-waktu. Alasan perubahan jadwal di antaranya adalah faktor keamanan. Namun, kemarin beredar kabar bahwa Raja Salman memperpanjang kunjungannya di Bali. Semula, Raja Salman dijadwalkan meninggalkan Bali pada 9 Maret.

Namun, ada kabar bahwa Raja Salman akan berada di Bali hingga 12 Maret.

General Manager PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) Area II, Heri Lukmanto mengatakan, sampai Senin siang, belum ada perubahan jadwal kunjungan Raja Salman di Bali. Sebagaimana jadwal semula, Raja Salman akan meninggalkan Pulau Bali pada Kamis, 9 Maret 2017.

"Sampai saat ini kami belum mendapat informasi resmi soal perubahan jadwal Raja Salman dari Kementerian Luar Negeri. Sesuai jadwal semula Raja Salman dan rombongan pulang tanggal 9," kata Heri kepada Kompas.com.

PT JAS merupakan perusahaan layanan darat (ground handling) untuk penanganan penerbangan. Perusahaan ini mendapat kepercayaan dari Saudi Arabian Airlines (SV) untuk menangani ground handling penerbangan kenegaraan rombongan Raja Arab Saudi selama di Indonesia.

Heri menyatakan, rombongan yang pulang tanggal 9 Maret tersebut adalah Raja Salman sendiri termasuk para menteri dan pangeran yang turut mendampinginya. Sementara untuk rombongan pendukung akan berangsur-angsur pulang sampai tanggal 12 Maret. Sebagaimana sebelum kedatangan Raja Salman, ada rombongan yang mendahuluinya.

"Kalau rombongan pendukungnya seperti yang mengurus logisitik, barang-barang kebutuhan Raja memang pulangnya berangsur-angsur sampai tanggal 12 sesuai jadwal," kata Heri.

Walau demikian, pihaknya selalu siap manakala ada perubahan jadwal. Baik kunjungan raja dipercepat, masih sesuai jadwal atau diperpanjang. "Kalau toh ada perubahan jadwal kami sudah siap, tapi sejauh ini masih sesuai rencana awal," kata Heri. (tribun bali/kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas