Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pensiunan TNI Diancam akan Dibunuh dan Hampir Saja Dibuang ke Laut

Saat diintimidasi dan diusir dari rumahnya di Dusun V Palu Hiu, Ludik mantan anggota TNI ini diancam akan dibunuh.

Penulis: Array Anarcho
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pensiunan TNI Diancam akan Dibunuh dan Hampir Saja Dibuang ke Laut
Tribun Medan/Array A Argus
Ludik Simanjuntak (kaos krem), pensiunan TNI yang diancam akan dibuang ke laut oleh petugas Lantamal I Belawan. Ia diusir dari rumahnya, dengan alasan rumah Ludik berada di atas lahan Lantamal I Belawan, Kamis (9/3/2017). TRIBUN MEDAN/ARRAY A ARGUS 

Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Ludik Simanjuntak (59), satu dari sejumlah warga yang mendapat intimidasi dari pasukan Pangkalan Utama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan tak kuasa menceritakan penganiayaan yang dialaminya.

Saat diintimidasi dan diusir dari rumahnya di Dusun V Palu Hiu, Desa Paluh Kurau, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang, mantan anggota TNI ini diancam akan dibunuh.

"Puncak sengketa lahan ini terjadi pada 1 Maret kemarin. Waktu itu, pasukan TNI AL datang dan mengusir saya dengan cara kekerasan," kata Ludik di Sekretariat KontraS, Kamis (9/3/2017).

Ludik mengatakan, puluhan personel TNI AL yang datang bersama sejumlah perwira lantas memegangi tangan dan kedua kakinya.

Ia kemudian diangkat, dan hendak dibuang ke laut.

Baca: Permen Dot yang Disita Satpol PP di Surabaya Ternyata Tak Mengandung Narkoba

BERITA REKOMENDASI

"Mereka bilang begini, kau akan kami buang ke laut. Kalau jumpa di luar, akan ku bunuh kau," kata Ludik, yang pensiun dengan pangkat akhir Pembantu Letnan Dua (Pelda).

Meski mendapat ancaman, Ludik kukuh mempertahankan rumahnya. Ia mengatakan tidak takut mati, karena sudah sering mengikuti perang saat aktif menjadi TNI AD.

Sebelumnya, ancaman dan intimidasi terhadap warga ini bermula saat pasukan Lantamal I Belawan datang ke Pukimak warga. Alasannya, pasukan TNI AL hendak menjalani latihan.

Belakangan, setelah puluhan pasukan TNI AL tiba di lahan warga, mereka malah mengusir dan ingin menduduki lahan tersebut.

Padahal, kata warga, mereka sudah menduduki lahan di Paluh Kurau selama puluhan tahun.


"Kami minta agar TNI AL menghormati gugatan masyarakat yang sedang berjalan di PN Lubuk Pakam. TNI AL harusnya melindungi masyarakat, bukan malah menakut-nakuti," kata Staf Advokasi KontraS, Amin Multazam. (Ray/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas