Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Puluhan Warga Badung Serbu Puskesmas Abiansemal III Khawatir Terkena Bakteri Meningitis Babi

Penyakit meningitis babi menyerang belasan warga Sibang Gede dan Sibang Kaja, Badung, Bali, usai makan olahan daging babi di acara pernikahan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Puluhan Warga Badung Serbu Puskesmas Abiansemal III Khawatir Terkena Bakteri Meningitis Babi
Istimewa
Tim gabungan saat melakukan pengambilan sampel darah babi di Desa Punggul, Abiansemal, Badung, Bali, Sabtu (11/3/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Kasus meningitis streptococcus suis atau meningitis babi yang terjadi di Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali, mendapat perhatian serius Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Badung.

Sabtu (11/3/2017) kemarin, tim gabungan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, Balai Besar Veteriner Denpasar, dan didampingi Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung langsung turun melakukan investigasi.

Tim gabungan mendatangi lokasi asal babi di Sibang Gede yang dipotong untuk acara pernikahan dan diduga menjadi penyebab puluhan warga suspect meningitis.

"Kami juga mengambil sampel darah pada babi lainnya di sekitar kandang untuk dilakukan uji laboratorium di BBVET Denpasar," ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Putu Sumantra, Sabtu (11/3/2017) sore.

Penyakit meningitis streptococcus suis atau meningitis babi menyerang belasan warga Sibang Gede dan Sibang Kaja, Badung, Bali, usai makan olahan daging babi di acara pernikahan.

Meningitis babi merupakan meningitis bakteri akut zoonosis yang penularannya dari babi ke manusia.

Rute penularannya melalui makanan dari babi yang mentah misalnya darah segar, usus, jeroan, dan daging yang terinfeksi.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Bidang P2PL Dinas Kesehatan Badung, I Gusti Agung Alit Naya, mengatakan hingga saat ini terus melakukan pengumpulan data.

Begitu juga dengan langkah-langkah pencegahan dengan memberikan antibiotik untuk mengantisipasi situasi agar tidak memburuk.

Baca: Jokowi: Gara-gara Dikorup, Rp 6 Triliun Cuma KTP Plastik

Baca: Pengurus Gerindra Kecamatan Duren Sawit Membelot, Kini Dukung Ahok-Djarot

"Kami terus melakukan pengumpulan data, termasuk pemberian antibiotik untuk mengantisipasi situasi agar tidak memburuk," katanya.

Ditanya apakah kasus yang meresahkan ini akan ditingkatkan statusnya menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB), Alit Naya mengatakan hingga saat ini penyebab kasus ini belum dipastikan, karena pernyataan peningkatan kasus ini kewenangan dari pimpinan.

"Kami belum berani menyatakan bahwa kasus ini ditingkatkan menjadi KLB, karena itu merupakan kewenangan pimpinan untuk menyampaikannya. Saya harus lapor dulu," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas