Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Percepat Masuknya Investasi Peternakan, Lingga Bangun Perkebunan Indigofera

Konsentrat hijau yang bahan utamanya bersumber dari tanaman Indigofera sebagai pakan padat nutrisi merupakan solusi

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Percepat Masuknya Investasi Peternakan, Lingga Bangun Perkebunan Indigofera
Istimewa
Tanaman Indigofera yang mulai dibudidayakan secara massal di Jawa Barat untuk memenuhi kebutuhan pakan hijauan ternak Sapi, Kambing dan Domba. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Untuk mempercepat masuknya investasi di bidang peternakan, khususnya sapi, kambing dan domba di wilayah Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau (Kepri), Pemerintah Daerah setempat bekerjasama dengan Fakultas Peternakan Institut Pertanian (IPB) berinisiatif membangun pilot project perkebunan Indigofera seluas 100 hektar.

“Ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk mempercepat masuknya investasi di bidang peternakan di Lingga. Kebetulan, kebutuhan paling mendasar dalam bisnis perternakan itu, adalah ketersediaan pakan hijauan. Makanya, kita langsung siapkan lahan 100 hektar untuk segera ditanami Indigofera,” ungkap Bupati Lingga, Alias Wello, Minggu, (12/3/2017).

Menurut Alias, pemilihan tanaman Indigofera sebagai pakan ternak hijauan masa depan Lingga ini, merupakan rekomendasi dari mantan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan yang saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Pertanian RI Bidang Investasi, Syukur Iwantoro dan Guru Besar Fakultas Peternakan IPB, Prof. Dr. Ir. Luki Abdullah, M.Sc, Agr.

“Saya sudah berdiskusi panjang dengan pak Syukur dan Prof. Luki tentang tanaman Indigofera ini. Bahkan, saya juga sudah bicara dengan Rektor IPB, Prof. Herry Suhardiyanto agar mengizinkan Prof. Luki membantu Lingga dalam percepatan masuknya investasi peternakan yang dimulai dengan penyediaan pakan hijauan Indigofera ini,” katanya.

Mantan Ketua DPRD Lingga itu, juga berjanji jika pilot project perkebunan Indigofera seluas 100 hektar itu berhasil, Ia tak akan segan – segan mengembangkannya lebih luas lagi. Apalagi, dalam beberapa hari ini sudah ada salah satu perusahaan pakan ternak yang menyatakan minat membangun industri konsentrat hijau berbahan utama Indigofera di Lingga.

“Ini kabar gembira buat Lingga. Saya juga barusan dapat informasi, bahwa ada perusahaan ternak domba yang minat investasi di Lingga untuk memenuhi kebutuhan daging domba di pasar Singapura. Saya yakin, jika pakannya sudah kita siapkan, ternaknya akan datang dengan sendirinya,” canda Alias yang akrab disapa Awe ini.

Sementara itu, Pakar Pakan Ternak IPB, Prof. Dr. Ir. Luki Abdullah, M.Sc, Agr, mengemukakan, konsentrat hijau yang bahan utamanya bersumber dari tanaman Indigofera sebagai pakan padat nutrisi merupakan solusi untuk mengurangi ketergantungan terhadap produk pakan impor.

“Konsentrat hijau dari Indigofera yang memiliki kandungan protein 27 - 30 persen ini, merupakan solusi untuk mengurangi biaya produksi pakan ternak yang mengalami kenaikan hingga 80 persen dalam sepuluh tahun terakhir karena bahan bakunya berbasis serealia dan biji – bijian impor,” ujarnya.

Tanaman Indigofera ini merupakan tanaman yang mudah tumbuh dan memiliki kemampuan menghasilkan hijauan untuk pakan ternak 5 ton per hektar setelah berumur 2 bulan dan 25 ton per hektar pada usia 6 bulan. Setelah dipotong, ia bisa tumbuh kembali dengan cepat dan dapat dipanen lagi pada usia 40 hari kalender.

BERITA REKOMENDASI
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas