Berjalan Kaki 120 Km Warga Suku Sakai Desak Pemerintah Riau Kembalikan Tanah Ulayat
Berjalan sejauh lebih kurang 120 kilometer, seratusan warga Suku Sakai mendesak Pemerintah Riau mengembalikan tahan ulayat.
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Dewi Agustina
Tribun Pekanbaru/Budi Rahmat
Warga Suku Sakai yang tengah mengkonsumsi Ngalo (ubi yang dikeringkan) disela-sela unjuk rasa di Kantor Gubernur Riau, Rabu (15/3/2017). TRIBUN PEKANBARU/BUDI RAHMAT
"Masing-masing bawa ngalo. Saya bawa setengah karung. Sudah habis," ujar Putra warga Suku Sakai.
Untuk minum warga Suku Sakai membawa wadah air berupa labu yang dikeringkan.
Wadah yang mirip kendi tersebut dibentuk sedemikian rupa hingga praktis untuk diisi air dan langsung minum.
"Air pun sudah tidak ado yang bersih. Kami minum air mentah," terang Putra.
Selain mendesak mengembalikan tahan ulayat, seratusan warga Suku Sakai juga meminta Pemerintah Provinsi Riau memperhatikan kondisi perekonomian warga Suku Sakai.
"Kami warga Suku Sakai yang masih bertahan. Yang sudah maju sudah pergi, tinggal kami yang kini ditenggelamkan (dipinggirkan)," ujar Putra.
Berita Rekomendasi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.