21 Siswa SMK Muhammadiyah 3 Weleri Gunakan Laptop Hasil Rakitan Sendiri
Axioo Class Program merupakan pembelajaran bagi anak-anak SMK Muhammadiyah 3 Weleri yang menjalin kerjasama dengan industri teknologi berbasis IT.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Dini suciatiningrum
TRIBUNNEWS.COM, KENDAL -Axioo Class Program merupakan pembelajaran bagi anak-anak SMK Muhammadiyah 3 Weleri yang menjalin kerjasama dengan industri teknologi berbasis IT.
Dari sekitar 90 siswa Teknik Komputer Jaringan (TKJ) di SMK Muhammadiyah 3 Weleri, hanya diambil 21 siswa terbaik dalam kelas ini.
Mereka sebelumnya telah menjalani tes online yang langsung diuji dari perusahaan Axioo.
Dalam siaran tertulis, Jumat (17/03/2017) Instruktur Axioo Class Program, Ahmad Rifqi, mengatakan, kegiatan yang diadakan Kamis (16/03/2)17) mencoba menempatkan keterampilan para siswa layaknya saat bekerja di pabrik industri nantinya.
Untuk pembelajaran dasar, mereka akan merakit produk-produk yang dimiliki oleh Axioo.
"Para siswa yang tergabung di Axioo Class Program ini merupakan siswa dari jurusan TKJ, yang terpilih dan telah menjalani seleksi."
"Mereka merupakan angkatan pertama dalam program ini. Sementara untuk instrukturnya baru ada dua yakni saya bersama guru lain, Catur Saptyono," ujarnya.
SMK Muhammadiyah 3 Weleri merupakan sekolah yang ditunjuk pertama kalinya guna membuka Smart Class berbasis IT dari Axioo.
Karena Axioo memiliki kebijakan untuk memberikan izin pembukaan program kelas mereka kepada sekolah di tiap-tiap Kabupaten/Kota maksimal dua.
"Kami baru satu-satunya di Kabupaten Kendal dalam Axioo Class Program. Ini termasuk luar biasa karena mereka hanya memberikan jatah dua sekolah untuk setiap Kabupaten/Kota," paparnya.
Di program ini, segala perlengkapan pembelajaran para siswanya direncanakan menggunakan alat-alat teknologi canggih seperti papan tulis berbasis layar LCD, maupun laptop gratis yang disediakan bagi para siswanya.
Laptop tersebut merupakan hasil rakitan dari para siswa di kelas, pada awal pembelajaran.
"Jadi nanti para siswa akan belajar dengan menggunakan laptop yang merupakan hasil rakitan mereka sendiri."
"Laptop tersebut didapatkan langsung dari Axioo dan diperuntukkan bagi para siswa kelas tersebut. Hanya saja, laptop masih harus ditinggal di kelas dan tidak boleh dibawa pulang," ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMK Muhammadiyah 3 Weleri, Yusuf Darmawan mengungkapkan sekolahnya terus berusaha meningkatkan kualitasnya, demi masa depan yang lebih baik bagi para siswa.
Bahkan baru saja sekolah tersebut mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat sebesar Rp 1 Miliar guna peningkatan pembangunan fisik dan non fisik.
"Bantuan tersebut kami gunakan 60 persen untuk pembangunan fisik dan 40 persen non fisik," tuturnya.(*)