TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Seekor buaya yang menghuni kawasan pantai Desa Gampong Baro Sayeung, Kecamatan Setia Bakti, Aceh Jaya sejak dua hari terakhir menghebohkan warga.

Penampakan buaya itu dinilai warga sangat misterius sebab kemunculannya bertepatan menjelang HUT Ke-15 Kabupaten Aceh Jaya pada 10 April 2017.

Warga tampak ramai berdiri di pinggir pantai Desa Gampong Baro Sayeung menunggu kemunculannya.

Buaya misterius tersebut diperkirakan memiliki panjang sekitar 4 meter.

Pantauan Serambi buaya tersebut terlihat sesekali berenang ke atas permukaan air dengan jarak sekitar 400 meter dari bibir pantai.

Sebelumnya pada tahun 2012 dan 2013,  tiga ekor buaya menampakkan dirinya di atas permukaan laut Desa Sentosa, Kecamatan Krueng Sabee.

Tiga ekor buaya itu berwarna hitam dengan panjangnya diperkirakan mencapai 6 meter.

Diperkirakan siklus tahunan kemunculan buaya tersebut untuk tahun ini tidak lagi pada lokasi yang sama.

Akan tetapi binatang bertaring tajam itu muncul di Kawasan Pantai Gampong Baro Sayeung, Kecamatan Setia Bakti yang berbatasan dengan Kecamatan Krueng Sabee.

Menjelang HUT Aceh Jaya pada tahun 2014 hingga 2016 tidak terlihat ada buaya muncul di sepanjang pantai itu.

Namun kali ini reptile tersebut kembali muncul dan menggemparkan warga.

Camat Krueng Sabee Aceh Jaya Fajri SAg kepada Serambi, Kamis (16/3) mengatakan kemunculan buaya tersebut merupakan sebuah kebetulan saja di saat menjelang HUT Aceh Jaya.

Namun hal itu memang sedikit unik setelah kemunculannya pada tahun 2012 dan 2013, selanjutnya sampai 2016 tak terlihat lagi.

“Kemungkinan besar buaya tersebut berasal dari muara Rigah, sebab saat ini perkembangan buaya ada di kawasan Lhok Bot, Kecamatan Setia Bakti, sehingga besar kemungkinan sebagian ada yang ke laut,” kata Fajri.

Sementara itu Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Jaya Ismail meminta warga untuk tidak mandi di pantai di kawasan Calang, terutama di kawasan Pantai Gampong Baro Sayeung menyusul kemunculan buaya hitam.

Terlepas dari bermacam asumsi terhadap kemunculannya, namun baik nelayan dan terutama warga agar waspada.

“Waspada lebih baik untuk menghindari terkaman reptile tersebut. Kami mengimbau warga untuk tidak mandi dulu di pantai serta berhati-hati,” harap Ismail.(c45)