Polisi Pastikan Kasus Hilangnya Dua Bocah SD Bukan karena Penculikan
Pendalaman kasus itu dimaksudkan untuk mengungkap potensi kasus lain. Sebagai contoh eksploitasi anak.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kapolsek Tembalang, Kompol Subagyo menyatakan kasus hilangnya dua bocah SD asal Dukuh Krasak, Rowosari, belum lama ini, bukan penculikan.
"Dua anak itu main dengan tetangga, bawa motor tidak pamit," tuturnya, Senin (20/3/2017) siang.
Subagyo pun berujar pihaknya masih mendalami kasus itu. Tentunya melalui penyidikan tim unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Semarang.
Pendalaman kasus itu dimaksudkan untuk mengungkap potensi kasus lain. Sebagai contoh eksploitasi anak.
"Kami sudah memeriksa AY (22), perempuan yang bersama dua bocah SD itu selama proses pencarian, Sabtu hingga Minggu (18-19/3/2017)," imbuh Subagyo.
Hasil pemeriksaan nantinya akan diketahui kejadian tersebut masuk ranah pidana atau tidak.
Diberikatan, dua bocah warga Dukuh Krasak, Rowosari, sempat meninggalkan rumah tanpa pamit, Sabtu (18/3/2017). Kepergian mereka sempat menghebohkan warga kampung, khususnya sang ayah, Bahrodin (43).
Dua bocah itu adalah Chalysta Ayu Anggraeni (7) kelas satu SD dan Triana Dinda Mahera (12) siswi kelas empat SD.
Awalnya, Bahrodin mengira dua putrinya diculik anak angkat tetangga.
"Info yang saya dapat, dua anak saya pergi dengan Ayu (22), anak angkat tetangga. Mereka naik motor saya, Supra 125. Pergi hari Sabtu (18/3/2017). Mereka tak pamit," bebernya.
Bahrodin pun sempat menghubungi Ayu. Tetapi tak ada respon. Ia pun berupaya mencari tahu identitas Ayu ke tetangga, selaku orangtua angkat.
Informasi yang didapat, Ayu tinggal di kost area Tlogosari. Bahrodin pun dibantu para warga Krasak mencari tahu keberadaan Chalysta dan Triana. Pencarian itu tak membuahkan hasil.
"Sabtu malam itu kepala saya cenat-cenut mikir Chalysta dan Triana. Mereka sudah makan atau belum, bagaimana kondisinya," katanya.