Polisi Pastikan Kasus Hilangnya Dua Bocah SD Bukan karena Penculikan
Pendalaman kasus itu dimaksudkan untuk mengungkap potensi kasus lain. Sebagai contoh eksploitasi anak.
Editor: Malvyandie Haryadi
Sabtu pun berlalu. Minggu pagi belum jua ada kabar mengenai dua anak itu. Bahrodin pun disarankan ketua RW 3, Muhibin, agar melaporkan kejadian ini ke Polsek Tembalang.
Saran itu dilakukan Bahrodin. Ia mendatangi Polsek Tembalang bersama Muhibin sekitar pukul 20.00 WIB. Merela sepakat membuat laporan tentang anak hilang.
"Sekitar pukul 20.30 WIB, saya pulang ke rumah. Banyak tetangga datang ke rumah saya. Kami berdoa supaya Chalysta dan Triana segera kembali," ujar Bahrodin.
Doa Bahrodin pun dikabulkan. Pukul 22.00 WIB, dua puterinya kembali ke rumah, mengendarai sepeda motor Honda Supra 125. Para warga spontan mengharu biru, khususnya Bahrodin.
Berdasar keterangan Chalysta, Bahrodin mengungkapkan dua puterinya diajak Ayu ke rumah sang pacar, kawasan Pucanggading, hari Sabtu.
"Tetapi Ayu tak ketemu pacarnya. Lalu mengajak anak-anak saya pindah nongkrong di lapangan Simpang Lima, sampai subuh. Mereka lalu kembali ke kost Ayu," terang Bahrodin.
Minggu pagi, Chalysta dan Triana ditinggal Ayu di kost. Sedangkan Ayu pergi beberapa kali dengan sang pacar, mengendarai sepeda motor Bahrodin.
Jelang dini hari, dua bocah SD itu merengek minta pulang ke rumah. Permintaan itu pun dituruti Ayu. Chalysta dan Triana pun mengendarai sepeda motor Bahrodin, sedangkan Ayu berboncengan dengan sang pacar.
Dua bocah SD itu diantar hingga kawasan Perumahan Klipang, Tembalang. Lalu Chalysta dan Triana pulang ke rumah.
"Padahal jarak Klipang dengan dukuh kami ini sekitar tiga kilometer. Bayangkan, anak masih SD dibiarkan naik motor malam-malam sampai rumah," tutur Bahrodin mengakhiri cerita dua putrinya yang sempat hilang itu.
Bahrodin berujar keluarganya akan memaafkan Ayu, asal bersedia meminta maaf secara tulus. Namun, kasus itu sudah diserahkan ke pihal Polsek Tembalang dan akan diselesaikan secara hukum.