Cerita Horor 20 Menit Penumpang KA Serayu Ditimpuki Massa di Stasiun Kiaracondong
Beredar video pelemparan Kereta Api Serayu di media sosial yang dilakukan sekelompok pemuda diduga kuat Bobotoh.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Beredar video pelemparan Kereta Api Serayu di media sosial yang dilakukan sekelompok pemuda diduga kuat Bobotoh.
Pelemparan terhadap KA Serayu terjadi di Stasiun Kiaracondong, Kota Bandung, Jumat (24/3/2017) dini hari.
Dalam video itu terlihat penumpang kereta yang ketakutan ketika batu membentur kaca kereta. Teriakan wanita terdengar jelas dalam rekaman video itu.
Terlihat pula penumpang laki-laki terlihat menutup kaca dengan tas dan bantal. Seorang wanita berjilbab pun berlindung di bawah kursi sembari ketakutan.
Sembilan pemuda diduga terlibat pelemparan telah ditangkap aparat Polsek Kiaracondong. Mereka ingin balas dendam karena sejumlah penumpang di kereta tersebut adalah The Jakmania.
Seorang penumpang KA Serayu berinisial P (23) yang juga pendukung The Jakmania, menjadi saksi peristiwa horor tersebut.
Baca: Pentolan Viking Cek Informasi Diduga Sejumlah Bobotoh Lempari KA Serayu
"Awalnya kami berangkat biasa, dengan Kereta Serayu Malam dari Stasiun Pasar Senen jam 21.00 WIB. Kebetulan saya gerbong enam, itu paling belakang," kata P ketika dihubungi melalui sambungan telepon.
Pukul 00.00 WIB kereta baru masuk di Stasiun Cimahi. Di Stasiun Cimahi, dia berniat merokok namun diminta kondektur untuk merokok di Stasiun Kiaracondong. Sebab, kereta berhenti lebih lama di Stasiun Kiaracondong.
"Sampai di Kiaracondong, saya dan kondektur keluar. Kebetulan lewat pintu kanan karena kondektur keluar dari pintu kanan. Setelah turun, saya baru nyalain korek, dari arah lokomotif banyak massa berdatangan," ujar P.
P menyebut, massa tersebut datang sambil berteriak "The Jak A**ing dan Aing Persib. Ia juga melihat sekelompok pemuda itu membawa senjata tajam dan tongkat baseball. Beberapa di antaranya melempari kereta dengan batu.
"Saya disitu sempat bingung. Penumpang biasa lain juga lari masuk dan ditimpukin lari ke dalam gerbong," kata P.
P mengatakan, gerbong yang menjadi sasaran perusakan massa kebanyakan diisi penumpang umum. Ia dan rekan-rekannya yang berjumlah ratusan orang berada di gerbong paling belakang.
"Tapi kami duduknya tidak satu gerbong. Kami naik seperti penumpang biasa. Tapi kasihannya di gerbong awal itu banyak penumpang biasa. Jujur banget saya tidak tega di dalam kereta banyak ibu-ibu pada nangis dan bawa anak," kata P.
P mengatakan, banyak penumpang terluka. Seorang penumpang yang diketahuinya pendaki gunung mengalami luka di kepalanya. Ia terkena lemparan batu yang ukurannya untuk mengganjal truk mogok.
"Anehnya saya protes pengamanannya bagaimana kok tiba-tiba tanpa tiket masuk ke stasiun. Saya pun di Jakarta masuk ke stasiun susah banget sekarang tanpa tiket," kata P.
Tak hanya penumpang umum, P mengatakan, seorang The Jakmania juga ada yang terluka akibat pelemparan. Suporter Persija Jakarta itu terluka akibat menahan lemparan batu yang mengarah ke kaca.
"Dia tahan kaca pakai tas, mungkin karena tidak kuat, tiba-tiba kena dia. Dia dapat perbanan," kata P seraya menyebut kejadian tersebut berlangsung selama 20 menit.
P mengatakan, keberangkatan ratusan The Jakmania dengan kereta api Serayu memang untuk mendukung Persija yang akan bertanding di Cilacap lantaran mengikuti kompetisi di Kabupaten Cilacap.
"Saya tidak tahu mereka bisa tahu kami ada di kereta, tapi saya yakin mereka lihat jadwal kita. Kemungkinan begitu karena ini seperti terencana banget," kata P.