Laporan Wartawan Surya, Galih Lintartika

TRIBUNNEWS.COM, PROBOLINGGO – Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 2017 sudah ditetapkan dalam rapat pleno haji yang ditandatangani Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Komisi VIII DPR RI.

Berbeda pada 2016 lalu, BPIH 2017 ini naik sekitar Rp 249 ribu. Calon jemaah haji yang tahun ini berangkat ke Tanah Suci harus membayar total BPIH sebesar Rp 34.890.312.

Anggota Komisi VIII DPR RI, Hasan Aminuddin, sangat mendukung kenaikan BPIH 2017 karena dampaknya sangat positif. Calon jemaah haji bakal nyaman menunaikan rukun Islam kelima tersebut.

”Menurut saya kenaikan BPIH ini sangat positif. Sebab, kenaikan akan membuat jamaah nyaman saat berada di Mekkah nantinya,” kata Hasan kepada Surya, Sabtu (25/3/2017).

Politikus Partai NasDem ini menjelaskan, kenaikan BPIH 2017 akan membawa perubahan, seperti perubahan fasilitas yang akan didapatkan jemaah haji.

”Ada sembilan pelayanan dan fasilitas yang akan berubah pasca naiknya BPIH,” ia menambahkan.

Sembilan pelayananan yang akan naik itu di antaranya, visa akan disiapkan sedini mungkin, jumlah makan jemaah di Mekkah akan ditambah dari 15 sampai 25 kali atau sekitar dua kali dalam sehari.

Tak hanya itu, jemaah haji akan mendapatkan living allowance atau living cost 1500 SAR. Tenda Arafah diganti yang baru dan tahan panas dan akan ada mesin pendingin udara di setiap tendanya.

Selain itu, bus yang membawa jamaah haji ini dipastikan baru. Hotel yang digunakan jemaah ini dipastikan berbintang 3 dan 4.

Di bandara, jemaah akan mendapatkan paket makan minum, plus tambahan air mineral tiap jamaahnya. Terakhir, ada buku dan denah informasi tentang maktab atau pemondokan tiap jemaah.

Mantan Bupati Probolinggo dua periode ini berharap, kenaikan BPIH 2017 bermanfaat bagi para jemaah haji. ”Semoga ibadah hajinya diterima dan menjadi haji mabrur,” ucap dia.