Tertangkap Masuk Jaringan Pencuri Motor, Pria Ini Menyesal Kemudian
PO (48) satu dari lima orang pria yang diamankan Unit Opsnal Reskrim Polsek Bukit Raya, hanya bisa menyesali perbuatannya.
Penulis: Budi Rahmat
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - PO (48) satu dari lima orang pria yang diamankan Unit Opsnal Reskrim Polsek Bukit Raya, hanya bisa menyesali perbuatannya.
Dihadirkan saat ekspose perkara di Polsek Bukit Raya, Senin (27/3/2017), PO berulangkali menyatakan penyesalannya yang secara tidak langsung justru terlibat pada sindikat pencurian sepeda motor.
"Saya yang punya rumah. Saya tak tahu sepeda motor yang terpakir di halaman rumah adalah hasil curian. Memang saya mendapat bagian tapi saya sama sekali tidak terlibat langsung," ungkap PO.
Unit Opsnal meringkus lima pria atas laporan pencurian sepeda motor, Sabtu (25/3/2017). Empat sepeda motor ditemukan di sebuah rumah di wilayah Pekanbaru.
Dalam pengrebekan polisi juga mendapati spare part sepeda motor berupa bodi, kaca spion dan peralatan bengkel seperti kunci dan gerinda serta kunci T.
"Yang ada sekarang penyesalan saja. Anak saya dirumah. Ibuknya sekarang di Jawa. Tadi saya sudah sempat komunikasi. Tapi anak-anak saya bagaimana dirumah saya tidak tahu," ia menambahkan sambil mulai tersedu.
Dapat Jatah Rp 350 Ribu
PO hanyalah penyedia tempat yang menurut pengakuannya kadang hanya mendapat Rp 50 ribu. Namun beda lagi dengan BD dan ER yang bertugas sebagai pemetik (yang mengambils epeda motor).
Keduanya mengaku mendapat bagian Rp 300 sampai Rp 350 ribu untuk hasil penjualan sepeda motor.
"Saya hanya tahunya sudah dapat bagian saja. Yang menjual JN (kini masih diburu polisi)," ujar Erwin.
Menurut dia sepeda motor yang dicuri memang sengaja dibongkar kemudian spare partnya dijual.
Selain itu sepeda motor juga ada yang di lengkapi dengan tujuan dijual secara utuh.
"Kalau ada yang rusak diperbaiki. Ada yang kurang ditambahi. Dijualnya bulat (sepeda motor utuh) begitu," Erwin menambahkan.
Pengakuan tersangka BD sebagai pemetik sepeda motor yang jadi target adalah yang pemiliknya lengah.
Diakuinya untuk mengambil sepeda motor pun ia masih meninmbang siapa pemiliknya.
"Tidak ada target pasti. Kalau ada yang mudah diambil ya dibawa kabur. Pemiliknya juga harus tahu," ungkap dia.
Untuk eksekusi BD mengaku kadang dilakukan berdua kadang bersam-sama (dengan rekan lainnya).
"Jenis sepeda motornya bervariasi. Artinya mana yang mudah diambil saja," ungkap BD.
Lima orang pelaku saat ini ditahan di Mapolsek Bukit Raya. Polisi melakukan pemeriksaan intensif untuk pengembangan pengungkapan tersebut.