5 Nama Usulan Kiai Kampung untuk Calon Wagub Jatim Dampingi Gus Ipul dan Khofifah
Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan Khofifah Indar Parawansa diusulkan untuk maju sebagai calon gubernur di Pilkada Jawa Timur.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Bobby Constantine Koloway
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan Khofifah Indar Parawansa diusulkan untuk maju sebagai calon gubernur di Pilkada Jawa Timur.
Guna memantapkan dukungannya, ratusan kiai yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kiai Kampung Jawa Timur mengusulkan lima bakal calon wakil gubernur di Pilkada Jatim, Selasa (28/3/2017).
Berbeda dengan calon gubernur yang berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU), untuk bakal calon wakil gubernur justru berasal dari kalangan birokrat.
Baca: Ratusan Kiai Dukung Pencalonan Gus Ipul dan Khofifah di Pilgub Jatim
Kelima nama bakal cawagub di Pilkada Jatim masing-masing untuk Gus Ipul dan Khofifah di antaranya:
1. Wahid Wahyudi (Kepala Dinas Perhubungan Jatim)
2. Nurwiyatno (Kepala Inspektorat Jatim)
3. Fatah Yasin (Kepala Bappeprov Jatim)
4. Heru Tjahjono (Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim)
5. Hadi Prasetyo (Pensiunan Asisten II Sekdaprov Jatim Bidang Ekonomi Pembangunan- Sekarang Komisaris PT SIER)
Ketua FK3JT, Fahrur Rozie, menuturkan pilihan pihaknya yang jatuh pada figur birokrat didasarkan pada sosok dua calon gubernur yang tak lain politisi murni.
Adanya pilihan tersebut, komposisi politikus-birokrat yang nantinya terbentuk diharapkan dapat menyeimbangakan tugas gubernur-wakil gubernur selama memimpin Jatim.
"Guna mengantisipasi beberapa hal tak diinginkan, kami mengusulkan nama-nama dari unsur birokrat untuk mendampingi calon gubernur yang kami usulkan. Nantinya bakal ada sinergi," ujar Fahrur.
Hal ini juga tercermin pada komposisi gubernur-wakil gubernur saat ini. Di mana Gubernur Jatim Soekarwo berasal dari unsur birokrat sedangkan Gus Ipul dari latar belakang politik.
"Pakde dan Gus Ipul juga memiliki latar belakang yang berbeda," jelas dia.
FK3JT menglaim memiliki 12 ribu anggota yang tersebar di seluruh wilayah Jatim. Tiap-tiap kiai memiliki santri yang mencapai ratusan hingga ribuan orang.