Seperti Firasat, 3 Hari Sebelum Tewas Dimangsa Ular Piton, Akbar Bermimpi Bertemu Almarhum Ibu
Mimpi itu Akbar dapatkan tiga hari sebelum dia ditemukan tewas oleh warga di kebun kelapa sawit miliknya.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan TribunSulbar.com, Nurhadi
TRIBUNNEWS.COM, MAMUJU - Akbar (25), petani kelapa sawit di Desa Salubiro, Kecamatan Korossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Provinsi Sulawesi Barat, yang tewas dimangsa ular piton atau sanca kembang ternyata pernah bermimpi bertemu almarhum ibunya.
Bisa jadi ini adalah semacam firasat.
Mimpi itu Akbar dapatkan tiga hari sebelum dia ditemukan tewas oleh warga di kebun kelapa sawit miliknya.
Akbar mengungkapkan mimpinya itu kepada adik kandungnya, Nurjaya. "Waktu malam Jumat, menelpon ke saya, nabilang (dia berkata) mimpika (saya mimpi) ketemu ibu," kata Nurjaya.
Nurjaya mengatakan, dalam mimpinya, Akbar merasa ibundanya memanggil-manggil Akbar dan menyatakan rindu kepada anak-anak dan cucu-cucunya.
Baca: Akbar, Petani Sawit yang Tewas Dimangsa Ular Piton di Mamuju Adalah Yatim
"Napanggilka (saya dipanggil) ibu, dia rindu, jadi saya bilang kita mi (lah) ke sini ibu, sama cucumu di sini, karena kita selalu ini di sini (di rumah Akbar) berkumpul," tutur Nurjaya menceritakan.
Nurjaya ketika itu tak begitu hirau ketika sang kakak menuturkan mimpi tersebut. "Saya tidak terlalu respon itu hari, karena saya bilang biasa memang orang mimpi," katanya.
Tubuh Akbar Ditelan Utuh
Jasad Akbar ditemukan masih utuh di perut ular piton tersebut. Ular memangsa seluruh tubuh Akbar, mulai kepala hingga kaki.
Posisi kaki korban ada di lambung ular lebih dekat rongga mulut. Sebaliknya, kepala mayat ke arah kloaka ular atau searah ekor. Artinya, Akbar ditelan utuh mulai dari kepalanya.
Celana pendek dan kaos yang dikenakan Akbar juga ditelan ular piton itu secara utuh. Begitu pula dengan sepatu boots yang dia kenakan.
"Pas ditangkap ini ular, sepatu laras (boots) yang dipakai Akbar terlihat jelas di perutnya ini ular. Pas dibelah perutnya ini ular, alhasil Akbar ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa," kata Junaedi.
Warga sempat menyabet ular itu menggunakan parang hingga tujuh kali.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.