Cerita Warga Desa Terisolasi Bertaruh Nyawa Seberangi Jembatan Lapuk
"Ngeri," kata itu terucap dari mulut Ngatiyem (37), warga Mranggen, Demak, saat melintasi jembatan Sunut yang tak pembatas di sisi kiri dan kanan.
Editor: Y Gustaman
"Mau ke Ungaran harus lewat dua jembatan berbahaya ini. Lalu harus memutar dulu ke Karangawen serta Mranggen, Demak, untuk menuju ke arah Ungaran," papar pria yang bekerja sebagai guru ini.
Amin menuturkan warga dua dusun tersebut juga mengantungkan kebutuhan hidupnya dari ke dua desa di Demak tersebut untuk membeli kebutuhannya sehari-hari seperti sembilan bahan pokok.
"Malam kondisi jembatan gelap karena tidak ada lampu penerangan. Kami berharap supaya pemerintah dapat memperbaiki jembatan jadi layak. Selama ini jika ada kerusakan jembatan, warga Sapen dan Borangan yang gotong royong memperbaiki," ungkap Amin.
Hal senada disampaikan pelajar asal Dusun Borangan, Pinky Rahmawati (14). Ia harus menempuh jarak 20 kilometer dan melewati dua jembatan menuju sekolahnya di SMP Al Hasanah Karangawen, Demak.
"Dulu pertama-tama takut tapi karena sudah terbiasa jadi tidak takut. Tapi ya harapannya jembatan diperbaiki jadi layak karena banyak pelajar yang melintasi jembatan ini," beber siswi kelas IX ini.
Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Semarang, Bondan Marutohening, mengatakan Pemerintah Kabupaten Semarang harus memprioritaskan perbaikan jembatan Sunut.
Jembatan Sunut yang terbuat dari kayu ini, menurut dia, kondisinya sudah tidak layak dilintasi dan sangat berbahaya karena tidak ada pagar pembatas di sisi kiri dan kanan.
"Jembatan Sunut merupakan akses satu-satunya yang menghubungkan Dusun Sapen, Desa Candirejo, Kecamatan Pringapus menuju ke Desa Jragung, Kecamatan Karangawen, Kabupaten Demak. Tidak hanya warga Sapen tetapi warga Dusun Borangan, Candirejo juga memanfaatkan jembatan ini," ujar Bondang.
Bondan menambahkan perbaikan jembatan Sunut jadi prioritas perbaikan supaya tidak lagi ada warga yang jadi korban terjatuh dari jembatan sepanjang 80 meter ini.
Dia juga memaparkan permintaan agar Jembatan Sunut segera diperbaiki sudah lama disuarakan ke Pemkab Semarang melalui beberapa forum.
"Pada 2017 ini rencana akan diperbaiki menggunakan dana APBD dengan alokasi anggaran Rp 700 juta. Penjadwalan lelang proyek harus diutamakan karena menyangkut kenyamanan dan keselamatan warga. Secepatnya harus dilelang," papar dia.
Sekretaris Daerah Kabupaten Semarang, Gunawan Wibisono, mengatakan proyek perbaikan Jembatan Sunut sudah dianggarkan Rp 700 juta.
"Tinggal menunggu proses lelangnya saja. Yang jelas perbaikan jembatan Sunut dilakukan tahun ini," kata Sekda yang akrab disapa Soni.
Soni menyampaikan permohonan maaf kepada warga karena perbaikan jembatan baru bisa dilakukan tahun ini.
Sebelumnya Pemkab Semarang sudah mengupayakan berbagai bantuan, baik secara darurat untuk mendukung fasilitas warga tetapi memang belum sempurna.
"Pondasi dan badan jembatan seluruhnya akan diperbaiki, sehingga tidak tambal sulam," ujar dia.