Habis Ngobrol dengan Tetangga Cari Dukun Pijat Bayi, Tiba-tiba Irsyad Ditangkap Densus 88
Warga di Dukuh Balong, Desa Randusari, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal, dihebohkan dengan penangkapan Irsyad alias Syeh (40) terduga teroris.
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Dini Suciatiningrum
TRIBUNNEWS.COM, KENDAL - Mengejutkan. Warga di Dukuh Balong, Desa Randusari, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal, dihebohkan dengan penangkapan Irsyad alias Syeh (40) terduga teroris.
Dia ditangkap oleh Tim Densus 88 dan Mabes Polri, Senin (10/4/2017).
Pantauan Tribunjateng.com, Senin siang, rumah kayu bercat coklat tersebut tertutup rapat dan sepi.
Hanya ada sejumlah tetangga dan juga penjaga rumah yang menggendong anak kecil di samping rumah.
Seorang laki-laki berkaus biru menanyakan maksud dan tujuan kedatangan Tribun Jateng.
Dia juga melarang awak media menemui istri Irsyad yakni Munafiatun.
"Ini benar rumahnya pak Irsyad, tapi maaf istrinya tidak bisa ditemui, saya hanya ditugaskan untuk menjaga rumah ini jadi gak bisa komentar banyak," ujar pria yang enggan menyebut namanya.
Meski demikian dia menyayangkan tidak ada pemberitahuan sejenis surat dari aparat kepolisian yang menangkap Irsyad tadi pagi.
"Seharusnya ada pemberitahuan dulu ini apa alasan Irsyad ditangkap," paparnya.
Begitu pula saat Tribun Jateng, menemui orangtua Irsyad yang rumahnya tidak jauh dari Irsyad.
Keluarga menolak menemui bahkan tak bersedia diwawancari dari dalam rumah yang tertutup.
Sejumlah tetangga yang ditemui Tribunjateng.com mengaku tidak percaya bahwa Irsyad terkait dengan jaringan teroris.
Irsyah sehari-hari kerja buka usaha air minum isi ulang. Dia juga dikenal sebagai sosok yang ramah dan baik. Apalagi dia tumbuh besar di kampung tersebut.
"Saya kaget dengar Pak Irsyad ditangkap. Tadi pagi masih ngobrol-ngobrol sama saya. Dia ingin membawa anaknya yang nomor tiga ke dukun pijat bayi sebab sudah beberapa hari ini meriang," ujar Musyarofah tetangga Irsyad kepada Tribunjateng.com.
Menurut dia, Irsyad rutin shalat berjamaah di mushala Al Furqoon yang tidak jauh dari rumahnya.
Bahkan, Irsyad seringkali menjadi imam dan muadzin di mushala tersebut, jika imam tetap sedang tidak ada.
"Pak Irsyad orangnya tekun beribadah, begitu dengar adzan langsung ke mushala. Kadang jadi imam bila imam yang lain berhalangan," ungkapnha.
Meski demikian, Musyarofah menurutkan bahwa Irsyad tidak pernah menjadi pembicara atau berceramah tentang agama.
Dia tak percaya bahwa Irsyad terkait terorisme, sebab tak ada gelagat mencurigakan dalam beberapa hari ini atau beberapa bulan terakhir.
Irsyad pun sering berada di rumah dan jarang ke luar kota.
"Kalau dari berita-berita di televisi kan yang terkait teroris biasanya menghilang beberapa hari atau sekian bulan, tertutup. Lha Pak Irsyad hampir tiap hari di rumah bahkan rajin antar jemput anak sekolah," paparnya. (*)