Lurah dan Camat Ngaliyan Kaget Ada Warganya Terlibat Aksi Terorisme
Satu di antara enam terduga teroris yang tewas ditembak di Tuban, Jawa Timur, bernama Satria Aditama (19), warga Kelurahan, Ngaliyan, Semarang.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Satu di antara enam terduga teroris yang tewas ditembak di Tuban, Jawa Timur, bernama Satria Aditama (19), warga Kelurahan, Ngaliyan, Semarang.
Pemuda yang sudah yatim tersebut diketahui jarang pulang ke rumahnya, di Perumahan Semanggi, RT 5, RW 4, Semarang.
Ketua RW 4, Saefullah, enggan berkomentar panjang mengenai warganya yang tewas dalam baku tembak dengan polisi pada Sabtu (8/4/2017) sore tersebut.
"Melihat foto paspor yang beredar di media sosial, betul itu Satria Aditama. Ia warga kami. Saya tahu wajahnya," kata Saefullah, Minggu (9/4/2017).
Ayah Satria sudah meninggal sehingga rumah di Ngaliyan hanya ditinggali sang ibu.
"Pihak keluarga juga masih tertutup soal ini. Belum ada informasi dari kepolisian apakah jenazah terduga pelaku teror itu adalah Satria," katanya.
Ia juga mengungkapkan sejumlah polisi sudah mendatangi kediaman keluarga Satria, pada Minggu dini hari.
Kedatangan para polisi itu untuk melakukan penggeledahan dan penyitaan.
Lurah Ngaliyan, Nur Kholis, mengaku kaget setelah mendengar kabar Satria tewas dalam baku tembak dengan polisi di Tuban.
"Saya sangat kaget ada warga kami yang terjerumus dalam aksi radikal atau terorisme," ungkap Nur Kholis, Minggu.
Ia merasa kecolongan. Oleh karena itu Nur Kholis beserta tokoh masyarakat setempat sudah membentuk forum pengawasan dini antiteror di wilayah Ngaliyan.
Ia juga mengimbau warga Ngaliyan tak usah turut serta dalam kegiatan radikal.
Kholis mengaku tidak begitu mengenal Satria beserta keluarganya.
"Sehingga kalau ditanya bagaimana sikap dia, ya saya tidak tahu. Mungkin Pak RW atau Pak RT yang lebih tahu," tambahnya.