Terduga Teroris Satria Aditama Teriakkan Takbir saat Mau Menembak Danramil Kota Tuban
Terduga teroris Satria Aditama (19) sempat berteriak takbir 'Allahu Akbar' saat akan menembak Komandan Rayon Militer (Koramil) 0811/01 Kota Tuban
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, TUBAN - Terduga teroris Satria Aditama (19) sempat berteriak takbir 'Allahu Akbar' saat akan menembak Komandan Rayon Militer (Koramil) 0811/01 Kota Tuban, Kapten Inf Lasmito di lahan persawahan Desa Suwalan Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Sabtu (8/4/2017).
"Pelaku berlari dari tempat persembunyian di balik ladang jagung lalu menyerang dan akan menembak saya. Dia (Pelaku, Red) juga sempat melontarkan kata takbir saat akan menembak saya," terang Kapten Inf Lasmito, Senin (10/4/2017).
Lasmito menjelaskan saat itu bersama tiga personel dari Koramil 0811/01 Kota Tuban membawa dua senapan laras panjang SS 1.
Tidak hanya itu, perburuan pelaku terduga teroris yang bersembunyi di ladang jagung itu juga didampingi tiga anggota kepolisian dari Polres Tuban yang membawa revolver.
"Saat berada di lokasi saya mendapat informasi dari warga terduga teroris sempat menembakkan senjata api di area persawahan desa setempat. Kemudian saya menyisir ke lahan jagung tempat para pelaku bersembunyi," ungkapnya.
Dia menerangkan saat itu dia menuju ke lahan lapang di samping tanaman jagung milik warga bernama Kasmin.
Tepat di tengah lahan itu, tim berpencar untuk mencari para pelaku terduga teroris yang menembaki POS Blackspot Terapy di Jati Peteng, Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban Jawa Timur sekitar pukul 10.00 WIB, Sabtu (8/4/2017).
Menurutnya, saat dia sedang berjalan di tengah pematang sawah, ada tanaman jagung yang bergerak-gerak. Sadar kalau itu adalah pelaku ia pun berteriak.
"Segera keluar angkat tangan tinggalkan barang-barang ditempat itu. Namun, sampai 10 kali berkata seperti itu tapi pelaku tidak mau keluar," ucapnya.
"Saya hitung sampai tiga kali kalau tidak keluar saya tembak," sambungnya.
Karena para pelaku tetap tak menggubrisnya, lanjut Lasmito kemudian ia mengarahkan senjata laras panjang ke atas untuk memberikan tembakan peringatan.
"Saya hitung satu dua tiga pelaku tak merespon. Saya beri tembakan peringatan sampai tiga kali," bebernya.
Menurut dia, setelah itu tiba-tiba ada seorang pelaku berbaju hijau bertuliskan 'Slemania' berlari dan mengejarnya. Pria dua anak ini sempat jatuh tersungkur saat dikejar pelaku.
"Saya berupaya menghindar untuk menyelamatkan nyawa saya. Tapi tetap pelaku mengejar sampai saya terjatuh pun tetap dikejar," imbuh Lasmito yang pernah bertugas di Markas Komando TNI Timika 752 Sorong ini.
Ditambahkannya, pelaku sempat mengarahkan senpi rakitan ke arahnya. Namun senpi itu tak sampai meletus.
Kemudian terjadi perkelahian antara Lasmito dengan pelaku terduga teroris Satria Aditama.
Hingga akhirnya pelaku terduga teroris tewas terkapar tertembus peluru tajam kaliber 5, 56 mm dari senapan SS 1 yang dibawa Lasmito.
"Sedangkan sisa pelaku terduga teroris masih bersembunyi di lahan jagung, sampai tim bantuan dari Polda Jatim dan Densus 88 anti teror datang untuk mengambil alih," pungkasnya.