Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Medan Terkait Harta Warisan?

"Surat induknya ada sama saya. Inilah saya enggak tahu, apakah masih ada atau enggak keempat surat tanah ini,"

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Medan Terkait Harta Warisan?
Tribun Medan/Array A Argus
Sejumlah warga kembali mendatangi rumah korban pembunuhan di Jl Kayu Putih, Gang Banteng, Lingkungan XI, Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli. Warga penasaran setelah mendapat kabar pelaku sudah tertangkap, Selasa (11/4/2017) 

Dalam perbincangan via telepon, almarhumah Sumarni menyebut Yanto tengah bergesekan dengan HR mafia tanah karena kasus tanah di Mabar Pasar I. "Kami ini kan dulunya tinggal di Pasar I Mabar. Tanah yang kami tempati itu punya keluarga juga. Jadi, tanah itu kemudian dijual lah. Karena tanah dijual, kami kan harus pindah. Pas mau pindah itu, mendiang mamak sempat minta izin ambil material seperti seng dan kayu broti. Tapi HR (mafia tanah) bicara kasar sama mamak saya," terangnya.

Karena tidak terima dengan ucapan HR, almarhum Riyanto selaku menantu naik pitam. Ia kemudian ribut dengan HR hingga saat ini.

"HR ini ya kawannya Andi. Terus, dilaporkan lah HR ini. Lalu HR ini sempat ditahan begitu," katanya. 

Meski sudah bertahun-tahun yang lalu, masalah ini kembali muncul dan belakangan almarhum Riyanto mendapat ancaman.

"Mendiang mamak cuma bilang begitu aja. Katanya Yanto diancam lah gara-gara kasus waktu itu," ungkap Ruslan.

Ditanya lebih lanjut siapa yang mengancam almarhum Riyanto dan almarhumah ibunya, Ruslan mendadak bungkam.

Ia mengaku sudah menceritakan ini sepenuhnya pada polisi. "Kalau itu sudah lah bang. Enggak usah diapakan kali. Sudah saya ceritakan semuanya sama polisi," terang pria bermata belok ini.

BERITA TERKAIT

Lantas, apakah pembunuhan Riyanto dan keluarganya ada berkaitan dengan kasus ini, pria yang selama ini bekerja sebagai penjaga komplek perumahan di Bengkalis, Riau ini geleng kepala dan mendadak tak mau cerita.

Ia mengaku tidak ingin terlalu jauh membicarakan masalah yang didera keluarganya. "Itu sajalah bang. Jangan diapakan kali lah. Saya pun blank ini. Bingung saya," pungkasnya.

Usai berbincang dengan Ruslan, Tribun pun menemui Saripon (50). Lelaki kurus berkemeja hitam yang juga duduk tak jauh dari Wagiman dan Ruslan ini adalah adik kandung almarhumah Sumarni, ibu dari Ruslan. Dalam hubungan keluarga, Saripon adalah paman Ruslan. 

"Kalau ditanya mengenai Andi, jujur ya saya kaget. Saya tau Andi itu. Wong kami sempat sama pergi ke Dumai waktu acara pesta kok," ungkap Saripon.

Ia mengatakan, sekitar sebulan yang lalu, dirinya, Andi dan almarhum Riyanto sama-sama pergi ke Dumai menghadiri hajatan keluarga mereka. Kala itu, Andi yang cukup dekat dengan keluarga bertindak sebagai sopir.

"Pas saya, Andi dan Riyanto ke Dumai itu, ya biasa saja. Enggak ada masalah sepertinya. Andi itupun sering juga kok singgah ke rumah Yanto. Makanya saya kaget betul katanya dia ikut terlibat pembunuhan ini. Kok tega dia bunuh kakak saya, yang juga keluarganya," ungkap Saripon.

Warga Pasar II Barat Marelan ini mengatakan, ia tidak bisa memastikan lebih jauh apakah pembunuhan Riyanto ada kaitannya dengan masalah warisan ataupun tanah yang dijelaskan oleh Wagiman maupun Ruslan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas