Cerita Saksi Soal Ledakan di Gereja Jago, Terduga Pelaku Sempat Menawarkan Kol
Petugas kepolisian resort (Polres) Semarang menangkap seorang pria berinisial MF (37) di halaman pintu masuk Gereja Santo YusuF
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno
TRIBUNNEWS.COM, UNGARAN - Petugas kepolisian resort (Polres) Semarang menangkap seorang pria berinisial MF (37) di halaman pintu masuk Gereja Santo Yusuf, Kelurahan Panjang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Kamis (13/4/2017).
MF ditangkap lantaran meledakan sesuatu di depan pintu masuk gereja yang kerap disebut dengan Gereja Jago tersebut sebelum digunakan untuk ibadah paskah.
Informasi yang dihimpun, sejumlah jemaat Gereja Jago yang sedang mempersiapkan diri untuk ibadah Paskah dikagetkan suara ledakan kencang sekitar pukul 14.00 WIB.
"Awalnya saya kira suara petasan, tapi kok berulang-ulang. Setelah di cek di gerbang selatan ternyata ada apinya dan banyak botol-botol di situ," ujar penjaga gereja, Eko Setia Budi (47).
Melihat kobaran api di gerbang selatan gereja, jemaat gereja dibantu warga berupaya memadamkan api dengan cara menyiram air.
Saat memadamkan api, seorang pria bertingkah mencurigakan menjauh dari gereja menyebrangi jalan raya.
Saksi mata lainnya, yang rumahnya berada di seberang gereja atau di Jalan Sugijapranata, Sutiyo (50) mengatakan ledakan terdengar hingga ke rumahnya.
"Suara pertama seperti kembang api, saya keluar dari mobil terus melihat ke depan geraja setelah itu duerrr, ada suara ledakan lagi keras sekali dan ada api membumbung," ungkapnya.
Sesaat setelah ada suara ledakan, tiba-tiba seorang lelaki asing menyeberang jalan menuju ke rumah Sutiyo yang juga memiliki toko kelontong.
Sempat terjadi percakapan antara Sutiyo ini dengan pria asing tersebut.
"Saya tanya, ada apa mas? Orang itu hanya senyum-senyum saja kaya orang tidak waras. Malah saya ditawari suruh beli kol. Tumbas kol'e kulo pak? (Beli kol saya Pak?)," ujarnya menirukan
Selang beberapa menit, sejumlah petugas meringkus pria tersebut dan dibawa ke pos satpam.
Pria berbaju cokelat hijau garis-garis, bercelana training biru tersebut tidak melawan saat diamankan.
"Setelah saya mendekat kok ada bau-bau kaya bensin atau minyak tanah ini ya?" pungkasnya.
Kapolres Semarang, AKBP Vincentius Thirdy Hadmiarso saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon membantah ledakan di gereja Jago tersebut adalah bom molotov.
"Bukan, itu petasan. Pelaku diduga orang gila. Kami akan memberikan keterangan lebih lanjut," tandasnya.
Tidak ada korban jiwa akibat ledakan yang terjadi di pintu masuk halaman sebelah selatan gereja.
Pelaku saat ini diamankan oleh Polres Semarang dan sejumlah barang bukti diamankan.
Dari tangan pelaku disita sejumlah barang bukti seperti lima botol kratingdaeng yang dua botol telah pecah, 16 petasan, sepasang sendal kulit warna hitam, satu topi, satu serbet makan, satu handuk kecil, dan satu korek api warna hijau. (*)