Otak Pembunuhan Sadis di Medan Dikenal Punya Beking Oknum Aparat
Selain itu, katanya, sebagai agen gadai sepeda motor dan mobil, terbesar di Deliserdang, Andi Lala banyak dibekingi oknum aparat penegak hukum.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tabir misteri pembunuhan sadis satu keluarga di Mabar, Medan Deli sedikit demi sedikit mulai terbuka setelah ditangkap dua orang kaki tangan Andi Lala.
Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara (Sumut) menyebutkan motif pembunuhan sadis keluarga di Mabar mulai berkembang ke arah pelaku ingin menguasai uang penjualan tanah warisan untuk pembangunan jalan tol Medan-Tebingtinggi yang dilakukan korban Riyanto.
Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Agus Andrianto mengatakan motif pembunuhan terhadap lima orang korban bukan lagi hanya dilatarbelakangi persoalan dendam terhadap korban. "Kini motifnya sudah mengarah ke persoalan uang hasil penjualan tanah milik korban,"ujarnya.
Kedua pelaku yang ditangkap kata Wakapolda mengaku diajak oleh Andi Lala untuk menghabisi nyawa keluarga Riyanto. "Informasi sementara keduanya mengaku diajak AL," ujar Wakapolda.
Andi Lala Keluar Masuk Penjara
J Tamba, warga Lubukpakam, menceritakan Andi Lala pernah masuk penjara terkait kasus penadah sepeda motor dan mobil. Andi Lala dikenal luas sebagai mafia mobil dan sepeda motor di kawasan Deliserdang, Sumatera Utara.
"Andi Lala ini memang mafia, sudah dikenal luas sebagai agen gadai mobil dan sepeda motor. Hampir semua kolektor leasing kenal Andi Lala," ujarnya.
Selain itu, katanya, sebagai agen gadai sepeda motor dan mobil, terbesar di Deliserdang, Andi Lala banyak dibekingi oknum aparat penegak hukum. "Artinya banyak temannya tentara dan polisi," katanya.
Tidak hanya itu, beredar informasi usai keluar dari penjara, Andi Lala tidak lagi pegang langsung bisnis gadai sepeda motor dan mobil. Andi Lala memberikan kepercayaan kepada anak buahnya.
"Tapi kalau informasi terkini, Andi Lala juga pemain narkoba. Ia dikenal juga sebagai pengedar sabu-sabu. Kalau tanya di dekat rumahnya pasti yang baik-baik diceritakan karena di sana keluarga semua. Tapi coba agak jauh sedikit," katanya.
Personel Jatanras Polda Sumut yang menolak identitasnya dipublikasi menyampaikan tidak menduga kembali ditugaskan menuju rumah Andi Lala di Jalan Pembangunan II, Sekip, Lubukpakam, Deliserdang.
"Dua bulan lalu saya ditugaskan ke sana. Mereka memang pemain gadai sepeda motor dan mobil. Penadah mereka, jaringannya luas," ujarnya.(tribun medan/ray/cr8/kompas.com)