Tak Sanggup Sewa Ambulans, Seorang Ayah di Bengkulu Terpaksa Bawa Jenazah Bayinya Pakai Tas Plastik
Sang ayah dibebankan biaya sebesar Rp 3,2 juta untuk sewa ambulan. Rumah sakit tak memberi keringanan.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, BENGKULU - Kisah pilu datang dari pasangan suami istri di kabupaten Kaur, Bengkulu.
Tak mampu menyewa ambulans, sang ayah terpaksa sembunyikan jenazah bayinya di dalam tas.
"Maafkan bapakmu, nak. Bapak terpaksa lakukan ini," Itulah sepenggal kata yang dikeluarkan dari mulut Aspin Ekwandi, warga Kelurahan Sinar Bulan, Kecamatan Lungkang Kule, Kabupaten Kaur, Bengkulu.
Aspin mengaku panik. Ia tak punya pilihan lain ketika harus membawa jenazah bayinya pada 7 April silam.
Kisah pilu ini berawal, sang istri mengandung anak keempat. Namun, karena divonis mengalami kelainan paru-paru dan jantung, istrinya harus menjalani operasi caesar di RSUD Kaur, 5 April 2017.
Satu hari pascadilahirkan, kondisi bayinya memburuk dan dirujuk ke sebuah rumah sakit di Bengkulu. Namun, pada 7 April sang bayi dinyatakan meninggal dunia karena komplikasi penyakit.
Masalah muncul saat Aspin akan membawa pulang jenazah anaknya dari Bengkulu ke Kabupaten Kaur. Aspin dibebankan biaya sebesar Rp 3,2 juta.
Tak punya biaya, Aspin mengajukan keringanan. Namun, pihak rumah sakit mengatakan biaya itu tak bisa ditawar.
Secara diam-diam, Aspin menyembunyikan jenazah sang anak di dalam tas plastik. Ia kemudian naik angkutan umum sembari mendekap tas tersebut selam lima jam menuju kampung halamannya.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.