Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Kronologis Pemberondongan Tembakan ke Mobil Keluarga Versi Polisi

Menurutnya, razia itu bukan asal-asalan, dan untuk mengantisipasi kejahatan 3C dengan lokasi yang sudah ditentukan.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Ini Kronologis Pemberondongan Tembakan ke Mobil Keluarga Versi Polisi
SRIWIJAYA POST
Kondisi mobil sedan korban penembakan polisi di Lubuklinggau, Selasa (18/4/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG-- Terkait aksi penembakan terhadap satu keluarga ini, Kapolres Lubuklinggau AKBP Hajat Mabrur Bujangga melakui Wakapolres Kompol Andi Kumara yang didampingi Kasat Reskrim AKP Ali Rojikin, memberikan pernyataan resmi Selasa (18/4) malam. 

Dikatakan, peristiwa yang terjadi pasa Selasa (18/4) sekitar pukul 10.00 pagi itu berawal dari razia rutin terprogram yang dilakukan anggota.

Menurutnya, razia itu bukan asal-asalan, dan untuk mengantisipasi kejahatan 3C dengan lokasi yang sudah ditentukan.

Sebelum kegiatan, anggota sudah di APP terlebih dahulu, termasuk masalah penggunaan senjata api.

Dimana kalau tidak terpaksa betul, maka jangan gunakan senjata api.

Dilanjutkan, setelah kegiatan berlangsung, anggota melihat ada kendaraan sedan warna hitam BG1488ON tak mau dihentikan.

Bahkan menurutnya, sempat mau nabrak anggota.

Berita Rekomendasi

Karena curiga, anggota kemudian melakukan pengejaran menggunajan mobil polisi.

Namun menurutnya, pengemudi sedan bukannya pelan atau berhenti, tapi malah melaju kencang dan lampu merah juga diterobos.

Sehingga memang sempat terjadi aksi kejar-kejaran di jalan raya.

 "Sampai di depan Bank Mandiri Simpang Periuk, mobil itu berhenti dan anggota keluarkan tembakan di situ, setelah sebelumnya ada tembakan peringatan," ujar Kompol Andi Kumara.

 Dilanjutkan, anggota kemudian meminta agar kaca mobil yang berwarna gelap diturunkan.

Namun tetap kacanya tak mau dibuka. Sehingga anggota melepaskan tembakan.

 "Anggota curiga kaca gelap, setelah terjadi (tembakan kedalam mobim-red) ternyata didalam tidak seperti dugaan kita."

"Anggota awalnya memang sudah curiga, dihentikan tidak mau, dikejar malah ngebut zig zag dan membahayakan pengguna jalan lainnya. Jangan-jangan pelaku 3C," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas