Kapolda Sumsel: Penembakan yang Dilakukan Brigadir K itu Salah
Irjen Agung tidak membantah bila terjadi kesalahan yang dilakukan anggotanya saat melakukan penembakan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Kapolda Sumsel Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengungkapkan, razia yang dilaksanakan dengan dipimpin seorang perwira sudah sesuai prosedur.
Meski terjadinya insiden penembakan yang menyebabkan seorang warga sipil meninggal, Irjen Agung tidak membantah bila terjadi kesalahan yang dilakukan anggotanya saat melakukan penembakan.
"Pemberhentian sudah benar, SOP pengejaran sudah benar dilakukan. Sebagai insting polisi, memang harus dilakukan kenapa ketika diminta berhenti mobil tersebut tidak mau berhenti. Sehingga, dilakukan pengejaran. Namun penembakan yang dilakukan Brigadir K itu salah. Tidak ada komando dari perwira yang memimpin untuk melakukan penembakan, itu yang salahnya," ujar Agung, Kamis (20/4/2017).
Irjen Agung menjelaskan, SOP pengejaran yang dilakukan sudah benar dilakukan.
Terlebih ketika mobil yang disuruh berhenti tidak mau berhenti, memang SOP yang dilakukan harus dikejar.
Akan tetapi, untuk tindakan penembakan, haruslah ada perintah dari perwira yang memimpin jalannya razia.
Bila dilakukan anggota tanpa ada perintah, anggota tersebut menyalahi SOP yang telah ada.
"Untuk saat ini, Brigadir K masih diperiksa, termasuk tim yang pergi ke sana masih melakukan olah TKP dan melakukan rekonstruksi. Untuk hasilnya, masih menunggu tim di lapangan," kata Agung.
Seperti diberitakan, satu keluarga di dalam mobil Honda City hitam berpelat nomor BG 1488 ON terdiri dari tujuh orang ditembak oleh anggota Polda Sumsel.
Mereka berasal dari Desa Blitar, Kecamatan Sindang Beliti, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.
Akibat tembakan tersebut, Surini (55) meninggal dunia karena luka tembakan di beberapa bagian tubuhnya.
Baca: Tiga Korban Penembakan di Lubuklinggau Dirawat di RS Bhayangkara
Beberapa anaknya mengalami luka tembak, yakni Diki (29) di bagian punggung, Indra (32) di tangan bagian kiri, Novianti (31) di lengan sebelah kanan dan Dewi Arlina (35) di lengan sebelah kiri.
Cucu Surini, Genta Wicaksono (3) mengalami luka di atas telinga sebelah kiri karena diduga terserempet peluru.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.