Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Risma: Kartini Masa Kini, Boleh Berkarir Tapi Tak Boleh Lupakan Keluarga

Perempuan masa kini patut beterima kasih pada tokoh pejuang emansipasi wanita, RA Kartini.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Risma: Kartini Masa Kini, Boleh Berkarir Tapi Tak Boleh Lupakan Keluarga
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Walikota Surabaya Tri Rismaharini 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA -  Perempuan masa kini patut beterima kasih pada tokoh pejuang emansipasi wanita, RA Kartini.

Atas perjuangan Kartini, saat ini perempuan di Indonesia bisa sejajar dengan laki-laki. Bisa belajar, bekerja dan berkarir.

Meski begitu, perempuan Indonesia tidak bileh kebablasan dan harus cerdik dalam memanfaatkan emansiapasi perempuan.

Perempuan tetap harus paham tentang kodrat dan pandai menempatkan diri. Saat di dunia kerja dan juga di keluarga.

Itulah pesan yang disampaikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam peringatan hari Kartini, Jumat (21/4/2017).

Risma mengingatkan walau bagiamanapun perempuan berkarir di dunia kerja, ketika kembali ke rumah mereka tetap seorang istri dan juga ibu.

"Sekarang di pemkot sudah banyak pegawai staf dan juga kepala dinas yang perempuan. Sudah itu berbeda jauh dari jaman saat belum ada emansipasi," kata Risma.

Berita Rekomendasi

Akan tetapi, Risma selalu mengingatkan pada staf perempuan di Pemerintah Kota Surabaya agar tidak keblinger dengan emansiapasi perempuan.

Sejumlah kepala dinas perempuan yang dipercaya Risma menjalankan pemerintah Kota Surabaya pun bisa dibilang tidak sedikit.

Mulai asisten sekkota, kepala dinas, camat hingga tataran lurah. Tidak hanya itu, di tataran kampung juga banyak ada kader lingkungan dari kalangan perempuan.

Menurutnya, dengan bisa berpendidikan, wanita saat ini sudah semakin mudah mendapatkan pekerjaan. Bisa membantu perekonomian keluarga.

Tak jarang perempuan kini juga diberi kesempatan untuk menjadi pemimpin.

Semakin tinggi karir, tentu pendapatan juga melimpah dan bersaing dengan suami. Akan tetapi ia mewanti, saat kembali di rumah mereka harus ingat jabatan dalam keluarga.

"Saya sering ngajak ngomong pegawai saya yang perempuan. Saya pesankan meskipun pendapatan tinggi saat kembali ke rumah kita tetap di jadi ibu dan sebagai istri," kata Risma.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas