Wahyu Awalnya Mengira Korban Meninggal Tersambar Petir Bukan Adiknya
Wahyu awalnya mengira korban tewas tersambar petir di puncak Gunung Prau bukan adiknya.
Editor: Dewi Agustina
Sang kakak mengira kepergian Deden ke Gunung Prau, Dieng, merupakan bagian dari pekerjaan. Lantaran bekerja di bagian multimedia, Deden sering mencari spot foto untuk referensi disain.
Evakuasi Lancar
Evakuasi terhadap korban sambaran petir dilakukan Polres Wonosobo bersama SAR pada Minggu malam.
Kasubbag Humas Polres Wonosobo AKP Agus Priyono mengatakan, Polsek Kejajar langsung menghubungi SAR Polres Wonosobo atau Unit Dalmas Satsabhara untuk melakukan evakuasi setelah mendengar adanya musibah tersebut.
Kapolsek Kejajar AKP Sukirman bersama anggota lebih dulu menuju TKP (tempat kejadian perkara) untuk mengecek kebenaran berita serta melakukan upaya evakuasi.
Sedang Unit Dalmas Satsabhara Polres Wonosobo dipimpin Kasat Sabhara AKP Sujud melakukan evakuasi melalui jalur pendakian Desa Patakbanteng Kejajar, Wonosobo.
"Evakuasi berjalan lancar. Ada tiga korban meninggal dunia, dua lainnya luka berat, sedang enam pendaki mengalami syok," katanya.
AKP Agus kemudian mengungkapkan kronologi kejadian tersebut.
Mulanya, pada Sabtu (22/4/2017), sekira pukul 13.30, rombongan pendaki dari Jakarta dan sekitarnya, sebanyak 11 orang tiba di Base Camp Gunung Prau, Desa Patakbanteng, Kecamatan Kejajar, Wonosobo.
Rombongan tersebut kemudian naik ke kawasan Gunung Prau.
Keesokan harinya, Minggu, sekira pukul 14.00, rombongan telah sampai di dekat sebuah tower di Desa Dieng, Kecamatan Kejajar, Wonosobo.
Tiba-tiba petir menyambar mereka, dibarengi guyuran hujan lebat.
Akibat sambaran petir tersebut, tiga pendaki meregang nyawa, 2 orang luka berat, dan 6 pendaki lainnya selamat.
Mereka yang selamat mengalami syok lantaran melihat teman-temannya terluka dan meninggal.
Tutup Jalur Pendakian
Sementara itu pengelola Gunung Prau memutuskan menutup sementara pos pendakian Gunung Prau.