Buruh Jabar Geruduk Istana Negara Kendarai Motor, Kritisi Pekerja Asing Tiongkok
Para buruh di Jawa Barat akan menuju Istana Negara mengendarai motor, menuntut kebijakan pemerintah satu di antaranya soal pekerja Tiongkok.
Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Serikat Buruh Sejahtera Indonesia 92 Jawa Barat memastikan turun ke jalan memperingati May Day yang jatuh tiap 1 Mei. Berbagai isu akan mereka kritisi.
Ketua SBSI 92 Jabar, Ajat Sudrajat, mengatakan parah buruh akan menuntut pencabutan kebijakan tenaga kerja kontrak dan alih daya dan PP Nomor 78 tahun 2015.
Ajat menambahkan isu lain yang akan diangkat di antaranya pertama, soal penolakan revisi undang-undang yang masuk prolegnas kaitannya dengan penghapusan pesangon.
Kedua, keberadaan pekerja asing khususnya di jabar yang mulai marak. Ditandai dibentuknya Dewan Pengawasan Tenaga Kerja beranggotakan imigrasi, kepolisian, kejaksaan, dan Dinas Tenaga Kerja.
"Ini ada kaitannya dengan proyek kereta cepat Indonesia-Cina. Itu tenaga kerjanya Tiongkok. Seharusnya tenaga kerjanya dari kita karena sebagai tuan rumah," seru Ajat di Kota Bandung, Rabu (26/4/2017).
Meski tiap tahun turun ke jalan, tahun ini SBSI 92 Jabar akan berangkat ke Istana Negara menggunakan sepeda motor.
"Modelnya turing, estimasinya diperkirakan 10 sampai 15 ribu motor. Jadi estafet dari wilayah Bandung Raya, Kabupaten Purwakarta sampai Karawang," kata Ajat.
Turing para buruh ke Jakarta mengendarai motor baru pertama kali dilakukan. Selain menghemat biaya, para buruh ke Jakarta bisa menikmati perjalanan dengan mengendarai motor.
"Ada nuasa baru tidak hanya naik bus dan roda empat," kata Ajat.
Sedangkan massa yang akan melakukan aksi di Gedung Sate diperkirakan mencapai 20 ribu. Menurutnya, massa itu merupakan gabungan empat sampai lima serika pekerja.