Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mainan Tradisional Ini Masih Digandrungi Anak-anak Bogor

Pada jaman teknologi yang semakin maju, mainan yang populer di kalangan anak-anak pun semakin hari semakin berubah.

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Mainan Tradisional Ini Masih Digandrungi Anak-anak Bogor
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Seorang kakek menjual mainan Bebeletokan 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - ‎Pada jaman teknologi yang semakin maju, mainan yang populer di kalangan anak-anak pun semakin hari semakin berubah.

‎Tidak bisa dipungkiri, di jaman gadget sekarang, anak-anak kerap bermain game yang ada di gadget atau tablet.

Di dalam derasnya perkembangan teknologi mainan tersebut, ada seorang kakek yang bertahan menjual mainan tradisional.

Bagi masyarakat sunda mungkin sudah tak asing lagi, mainan itu diberi nama bebeletokan atau pletokan.

Pria tua itu menjajakan mainannya di Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Mainan tradisional tersebut merupakan mainan senapan serbu yang terbuat dari bambu.

Berita Rekomendasi

Mainan bambu yang ‎berdiameter sekitar satu cm dan panjang sekitar 25 cm ini mampu melontarkan peluru hingga 100 meter.

Pelurunya yang terbuat dari kertas basah ini bisa ditembakan ketika pengguna mendorong pegangannya dari belakang.

Sang penjual, Nurdin (71), mengaku bahwa mainan tersebut merupakan mainan yang kerap ia mainkan sejak kecil.

Ia menjajakan bebeletokan itu di sekolah-sekolah dasar di daerah Kabupaten Bogor bagian selatan dengan harga yang relatif murah.

Bahkan dalam kurun waktu satu jam, 'bebeletokan' yang ia bawa langsung laris dibeli anak-anak.

"Saya biasanya bawa 100 biji, harganya‎ ada yang Rp 3.000 ada juga yang Rp 2.000. Kalau yang Rp 3.000 itu yang ada teropongnya," kata Nurdin kepada TribunnewsBogor.com, Jumat (28/4/2017).

Ia juga mengatakan bahwa selama sejak satu tahun ‎ia berjualan 'bebeletokan' di area kabupaten Bogor selatan, ia belum pernah melihat ada pedagang lain yang menjual mainan yang serupa.

Kakek asli Gadog ini mengatakan bahwa mainan tradisional‎ yang ia jajakan bisa bersaing karena anak kecil biasanya tertarik pada mainan yang belum pernah dimainkan.

"Iya kan anak-anak tuh mainannya tuh itu lagi itu lagi, bosen, mereka jadi pada coba mainan tradisional," katanya.

Dalam produksinya, Nurdin dibantu oleh rekannya yang tinggal‎ di Cihideung.

Rekannya inilah yang kerap memproduksi dan memasok 'Bebeletokan' untuk Nurdin jual.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas