Bus Kitrans Tak Laik Jalan, Sang Kernet Belum Ditemukan
Kecelakaan maut di Jalan Raya Puncak, Ciloto, Kabupaten Cianjur, Minggu (30/4/2017) yang menewaskan 11 orang, mengungkap sejumlah pelanggaran.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, CIPANAS - Kecelakaan maut di Jalan Raya Puncak, Ciloto, Kabupaten Cianjur, Minggu (30/4/2017) yang menewaskan 11 orang, mengungkap sejumlah pelanggaran.
Bus pariwisata Kitrans B 7057 BGA yang menjadi pemicu kecelakaan ternyata tak laik jalan dan tak dilengkapi KIR dari Dinas Perhubungan.
Sistem kemudi dan pengereman bus yang membawa rombongan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta, tersebut dalam kondisi rusak.
Seorang penumpang bus yang selamat, mengaku melihat sopir kesulitan melakukan pengereman saat melintas di Puncak Pass.
"Kebetulan saya duduk tepat di belakang sopir. Saya sadar sopir susah nginjak rem," ungkap Darmawan (60), Senin (1/5/2017).
Warga Kebayoran Lama, Jakarta itu mengaku tidak panik walaupun sang kernet bus telah berteriak rem blong kepada penumpang.
"Saya hanya minta kepada penumpang lainnya untuk berpegangan ke jok depan dan menunduk siap-siap menghadapi segala kemungkinan yang bakal terjadi," jelasnya.
Ditambahkan, ketika bus menabrak kendaraan dari arah berlawanan dan terperosok ke perkebunan warga, para penumpang bus masih dalam keadaan menunduk dan berpegangan ke jok depan.
"Pas bus sudah jatuh, posisi saya tertindih jok. Saya melihat beberapa penumpang saling bertumpuk," katanya.
Selain itu, ia mendengar suara rintihan dari penumpang yang berada di belakangnya.
"Kejadiannya cepat dan tiba-tiba saya ditarik polisi ke luar bus dan langsung dibawa ke rumah sakit," jelasnya.
Darmawan hanya mengalami luka ringan di bagian dagunya.
Kernet bus maut yang menjadi saksi kunci kecelakaan itu hingga kini masih belum ditemukan.
Direktur Lalu Lintas Polda Jabar, Kombes Pol Tomex Kurniawan mengatakan, pihaknya masih mencari keberadaan sang kernet.