Dulu Supardi Usul Rumah dr Nanik Dipasang CCTV, Kini Dia Malah Terlibat Pembunuhan
Suasana duka menyelimuti prosesi kremasi dr Nanik Trimulyani di Krematorium Kedungmundu Kota Semarang, Selasa (2/5/2017).
Editor: Dewi Agustina
"Kami juga berharap pelaku mendapat hukuman yang setimpal," tuturnya.
Dia berharap kejadian tersebut tidak terjadi kembali. Pihaknya berpesan kepada rekan korban agar pada usia lanjut tidak tinggal maupun hidup sendiri.
"Karena menyangkut keamanan diri," papar dia.
Baca: Suparman Cekik Dokter Nanik hingga Tewas Setelah Kepergok Mengacak-acak Kamarnya
Dokter Nanik Dicekik
Diberitakan sebelumnya, Kapolrestabes Semarang Kombes Abiyoso Seno Aji terus menelusuri motif pelaku perampokan dan pembunuhan terhadap dr Nanik Trimulyani Arifin (72), dosen tidak tetap Universitas Diponegoro Semarang.
Berdasarkan keterangan seorang pelaku yang sudah ditangkap (Supardi), polisi menyimpulkan pembunuhan Nanik diduga bermotif perampokan.
"Motifnya memang (diduga) perampokan," kata Abiyoso, saat dikonfirmasi, Minggu (30/4/2017).
Perampokan disertai pembunuhan itu terjadi Minggu (23/4/2017) sekitar pukul 14.00 WIB.
Dokter Nanik baru saja tiba di rumah indekos miliknya di Jalan Plampotan Nomor 58 Semarang, memergoki Suparman (22), yang juga anak penghuni kamas kos.
Saat dipergoki, Suparman sedang mengacak-acak kamar korban, mencari barang berharga.
Mengetahui kejadian itu, dr Nanik menghardik dan berusaha melawan Suparman.
Namun tenaga Suparman lebih kuat. Dokter Nanik dicekik oleh Suparman hingga tewas.
Suparman kemudian meninggalkan jasad Nanik di kamar tersebut.
Di luar, Suparman bertemu Supardi (22) yaitu penjaga indekos milik dr Nanik tersebut.