Parang Bersimbah Darah Tergeletak di Dekat Tubuh Penjual Mi Ayam
Tak jauh dari tubuh pedangan mi ayam asal Medan, polisi menemukan sebilah parang bersimbah darah. Korban mengalami luka gorok di leher.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Didik Mashudi
TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Fendi Timah (56), warga Jalan Sultan Agung, Kampungdalem, Kota Kediri, tewas dengan tubuh bersimbah darah di kios jualannya, Kamis (4/5/2017).
Pria asal Medan ini diduga tewas dibunuh pertama kali diketahui anak dan istrinya. Saat itu mereka hendak menyambangi kios suaminya, namun saat mengetuk pintu tak ada yang menyahut dari dalam.
Sang istri yang mengintip dari kaca nako mendapati suaminya sudah tergeletak bersimbah darah. Ia segera melapor ke polisi dan segera datang ke lokasi.
Sehari-hari korban korban memang sering tinggal di kios tempatnya berjualan. Korban juga memiliki rumah di Mojoroto, Kota Kediri.
Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara untuk mencari barang bukti yang terkait dengan kasus tewasnya Fendi Timah.
Kejadian pembunuhan ini juga mengagetkan tetangga korban yang tidak menduga meninggal dibunuh.
"Sehari-hari orangnya baik kepada warga sekitar. Korban sudah berjualan mie ayam sudah lima tahun," ungkap Ngadiman (55).
Hasil olah TKP petugas menemukan sebilah parang berlumur darah. Parang ini diduga dipakai pelaku untuk menghabisi korban dengan cara menggorok lehernya.
Selain parang, petugas juga mengamankan karpet tempat jenazah korban di ruang depan lokasi berjualan bakmi ayam. Korban dihabisi di ruang makan kios mie ayam.
Kapolres Kediri Kota AKBP Anthon Haryadi menjelaskan, motif pembunuhan saat ini masih dalam penyelidikan petugas.
"Kami masih menunggu hasil otopsi jenazah," jelas Anthon.
Polisi bakal melakukan olah TKP kedua berikut sejumlah alat bukti. "Patut diduga korban merupakan korban pembunuhan," ia menambahkan.
Petugas telah menginventarisir empat orang saksi untuk didalami keterangannya. Kemungkinan ada saksi lain yang akan diperiksa.
Saat ditemukan kondisi korban sudah mulai kaku, sehingga korban diprediksi sudah meninggal lebih dari 7 jam sejak jenasahnya ditemukan pertama kali oleh istrinya.
Petugas telah membawa jenasah Fendi ke kamar mayat Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Kediri, untuk dimintakan visum et repertum.
Sejumlah warga sekitar lokasi pembunuhan menyebutkan, malam hari sebelum korban ditemukan tewas masih terlihat berjualan mi ayam. Biasanya warung mie ayam tutup menjelang pukul 21.00 WIB.