Bukan di Gedung Pameran, Agro Expo Banyuwangi Digelar di Tengah Lahan Pertanian
Perhelatan Agro Expo di Banyuwangi ini akan diselenggarakan langsung di tengah lahan pertaniannya
TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Ada yang unik dari perhelatan Agro Expo yang akan digelar oleh Pemkab Banyuwangi pada 13-20 Mei 2017 mendatang. Jika biasanya kegiatan serupa digelar di gedung pameran, maka perhelatan Agro Expo di Banyuwangi ini akan diselenggarakan langsung di tengah lahan pertaniannya.
"Selama ini Agro Expo di banyak daerah hanya membawa hasil pertanian ke gedung pameran, tapi di Banyuwangi kami gelar langsung di lahannya. Ini ada proses mulai dari tanam beragam komoditas pertanian berapa bulan lalu sampai panen yang akan dilangsungkan pada 13-20 Mei mendatang," kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas dalam keterangannya yang diterima Tribunnews.com, Rabu (10/5/2017).
Bupati Anas memaparkan, Agro Expo ini akan menjadi ruang bagi petani dan pegiat pertanian untuk menampilkan produk andalannya.
"Sekaligus ini mengajak publik agar tidak ragu bisnis pertanian. Selama ini anak muda gengsi mau jadi petani, padahal jika diseriusi dan dikemas baik, pendapatannya tidak kalah dari pekerja kantoran. Kalau di kantoran kan gayanya saja rapi dan berdasi, tapi belum tentu pendapatannya lebih besar dari anak muda yang garap bisnis pertanian, baik terkait tanaman maupun budidaya perikanan," papar Anas.
Menurut Anas, Agro Expo ini akan jadi sarana efektif untuk mengedukasi publik. Selain berwisata, masyarakat dikenalkan berbagai produk tanaman. Pengunjung juga bisa langsung berkonsultasi ke tim yang sudah disiapkan.
"Misalnya mau bikin kebun di pekarangan rumahnya, bisa langsung konsultasi. Mau ternak lele, tanam padi, kembangkan jeruk atau buah naga, bisa langsung tanya. Mau ternak burung puyuh, bisa langsung tanya teknis dan keuntungannya. Termasuk kalau mau memeriksakan hewan peliharaan, kita siapkan dokter hewan," kata Anas.
Di ajang Agro Expo, sejak pintu masuk, masyarakat dan wisatawan langsung disuguhkan hamparan lahan aneka ragam karya pertanian. Dihiasi berbagai ornamen dari bambu, pengunjung bisa melintasi jembatan bambu maupun menikmati pemandangan dari ruang tinggi yang disediakan untuk menikmati pemandangan.
Para pengunjung bisa melihat aneka hortikultura, dan merasakan sensasi memetiknya langsung, mulai dari cabai merah, cabai kecil, tomat, selada, labu, kangkung, dan gambas. Ada pula tanaman pangan seperti padi organik, jagung, kedelai, dan berbagai jenis umbi. Produk perkebunan pun ditampilkan, seperti tebu dan tembakau. Tak lupa produk peternakan, seperti susu segar, daging ayam organik, daging sapi, dan telur organik.
"Juga ada hamparan padi yang berwarna hitam dan jagung pelangi yang akan disiapkan menjadi ikon baru agrowisata Banyuwangi," papar Anas
Di sekitar lahan, ditanami tanaman hias seperti bunga matahari. "Ini merupakan teknik pertanian lama. Untuk melindungi sawahnya dari hama, petani menanam bunga seperti bunga matahari. Ternyata, apa yang dilakukan jaman dulu itu terbukti dengan teori, ini agar hama tidak menyerah areal persawahan, tapi menyerang bunga-bunga itu. Teknik itu seperti pengalihan hama," kata Anas.