Ratusan Warga Gelar Aksi Doa dari Kalbar untuk Indonesia Raya
Ratusan peserta Aksi Solidaritas 1000 Lilin dan Sejuta Doa dari Kalbar untuk Indonesia Raya, membubarkan diri usai menggelar aksi
Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Sugiyarto
"Tentunya kami selalu mengantisipasi berdasarkan informasi, berdasarkan koordinasi dengan Polresta Pontianak."
"Informasi aksi yang dilakukan ini tentunya juga berpotensi untuk ada pergesekan dengan mungkin kelompok yang lainnya," tuturnya.
Dandim mengingatkan kepada seluruh pihak, agar dapat tenang, menahan diri dan tidak mudah terprovokasi dengan hal-hal yang dapat menganggu keamanan dan ketertiban.
"Mengingat ini nampaknya di daerah-daerah lain juga serupa ya, tentunya kami mengantisipasi."
"Kami BKO kepada Polresta Pontianak, untuk membackup Polresta. Memang, jadi atau tidaknya, kami tetap berjaga-jaga."
"Ini imbauan kami kepada seluruh komponen masyarakat, kita harus dapat bisa tenang, menahan diri untuk tidak terprovokasi," ujarnya.
Pihaknya selama beberapa waktu terakhir juga memantau media sosial. Menurutnya, saat ini memang banyak komentar netizen yang berasal dari berbagai kelompok, yang memiliki perbedaan pandangan.
Namun perbedaan pandangan tersebut menurutnya tidak perlu untuk dibesar-besarkan.
Seluruh komponen masyarakat diimbaunya untuk dapat tetap solid menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.
"Karena kami juga memantau di media sosial, ini nampaknya saling bersahut-sahutan dari berbagai kelompok untuk, ada perbedaan-perbedaan."
"Jadi tentunya, jangan kita besar-besarkan perbedaannya. Karena Kota Pontianak ini merupakan kota yang memiliki sejarah, sudah beratus-ratus tahun berbagai etnis, berbagai ras, suku, agama ini hidup bersama-sama."
"Jangan mau terpengaruh oleh kondisi yang ada di daerah lain. Bagi masyarakat yang akan melaksanakan aksi, tentunya itu merupakan hak setiap warga negara untuk menyampaikan aspirasinya."
"Tentunya juga dengan mengikuti aturan koridor yang ada, itu adanya di pihak kepolisian. Misalnya apabila aksi, batas waktu limitnya jam 18.00 misalnya, itu agar dipatuhi dan juga harus memberitahukan kepada pihak pejabat kepolisian setempat, itu kira-kira harapan kami seperti itu dalam aksi sore ini," urainya.
Kabag Ops Polresta Pontianak, Kompol Jovan Sumual mengatakan, pengamanan yang dilaksanakan pihaknya, merupakan pengamanan biasa yang dikategorikan pengamanan kegiatan masyarakat.